Berhati-hatilah saat mengucapkan kalimat �Aku mencintaimu�. Kepada siapapun! Sebab itu adalah keputusan besar. Mengapa? Karena mencintai pada hakikatnya adalah memberi. Memberi apa saja yang diperlukan oleh orang yang kita cintai untuk tumbuh menjadi lebih baik dan berbahagia karenanya. Di sini, pekerjaan cinta �setidaknya- ada empat hal.
Pertama, perhatian. Jika intinya cinta adalah memberi, maka pemberian pertama seorang pecinta sejati adalah perhatian. Perhatian yang lahir dari lubuk hati yang paling dalam, perhatian yang intens dan menyeluruh untuk memahami karakter orang yang dicintainya, menyelidiki seluk beluk persoalan hatinya, mendefinisikan harapan-harapannya, dan mengetahui kebutuhan-kebutuhannya untuk mencapai harapan-harapan itu. Maka, pecinta sejati lebih suka mendengarkan daripada didengarkan. Dan kesiapan memberi perhatian ini didahului oleh satu hal: bahwa ia telah memupuk dirinya untuk menjadi manusia yang tidak lagi butuh diperhatikan.
Pekerjaan kedua seorang pecinta sejati adalah penumbuhan. Cinta adalah gagasan dan komitmen jiwa untuk membuat kehidupan orang yang kita cintai menjadi lebih baik. Jika perhatian memberikan pemahaman mendalam tentang kekasih, maka penumbuhan adalah tindakan-tindakan nyata untuk membuat orang yang kita cintai bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. Jika perhatian membuat kita mengatakan �aku mencintaimu sebagaimana adanya� atau �aku menerima dirimu apa adanya� maka penumbuhan adalah langkah berikutnya untuk membuat kekasih mencapai mutu terbaik yang bias ia raih. Melalui proses inilah cinta justru menemukan elannya untuk semakin kuat dari waktu ke waktu, tidak lapuk dimakan zaman dan tidak membosankan. Tentu pekerjaan kedua ini mensyaratkan seseorang untuk tumbuh terlebih dahulu sebelum ia melakukan �penumbuhan� pada orang yang dicintainya.
Ketiga, perawatan. Kalau pertumbuhan dilakukan dengan memfasilitasi proses pembelajaran orang yang kita cintai, maka perawatan dilakukan dnegan memberikan sentuhan lembut kebajikan pada sang kekasih. Cinta kasih itu harus dirawat dengan siraman kebajikan harian. Jika cinta adalah taman yang indah, maka senyum yang lembut, kata-kata yang baik, belaian kasih, hadiah-hadiah kecil adalah air yang akan menjadikannya subur dan berbunga.
Keempat, melindunginya. Melindungi jiwanya, raganya, masa depannya serta proses penumbuhannya. Tapi ingat, perlindungan ini bukanlah penjara bagi sang kekasih. Orang yang kita cintai tidak boleh merasa bahwa perlindungan kita adalah cara kita untuk mempertahankan �kekuasaan� dan �kepemilikan� atas dirinya. Perlindungan adalah langkah proteksi yang bersifat anitisapatif untuk memastikan bahwa orang yang kita cintai menjalani kehidupannya secara aman, proses pertumbuhannya berjalan dengan baik, dan kemudian menggapai satu per satu harapan dan impian-impiannya.
Selain mengungkap empat hal di atas dengan bahasa yang mengalir dan kedalaman makna, buku Serial Cinta ini �yang merupakan kumpulan dari tulisan Anis Matta dalam Serial Cinta di majalah Tarbawi selama tiga tahun- juga mengungkap banyak hal tentang cinta. Tentang tiga jenis cinta: cinta misi, cinta jiwa dan cinta maslahat. Tentang bumbu-bumbu cinta. Fragmen-fragmen cinta dalam kehidupan Sang Nabi dan tokoh-tokoh besar yang sarat hikmah dan ibrah bagi penguatan cinta kita. Dan masih banyak lagi. Semuanya tertuang dalam 73 judul dalam buku terbitan Tarbawi Press ini.
Diantara kelebihan buku ini adalah kita tidak sekedar memahami cinta secara melankolik dan menumbuhkan nuansa romantis dalam jiwa kita, tetapi kita juga dibawa dalam perjalanan menemukan hakikat cinta yang begitu suci, dan inilah yang dimaksudkan Anis Matta sebagai cinta misi. Bahkan, kita akan menangis ketika membaca cinta Rasulullah pada tulisan berjudul Pesona Cinta Nabi. Melalui buku ini, kita juga akan mendapatkan semangat berperang! Perang demi cinta! Dan inilah yang harus hadir ketika hari ini gerakan amal islami menghadapi jihad siyasi. Kita harus memenangkannya untuk bisa mengukir cinta dan menyemai kebaikan-kebaikan di muka bumi. Sebab ini adalah pengejawentahan cinta misi! Selamat membaca dan selamat menjadi pecinta sejati! [Muchlisin]
0 comments:
Post a Comment