Dari Eropa untuk Palestina
Written By mimin on Sunday, May 23, 2010 | 7:00 PM
Saat mata ini terbuka
Bukan hanya siluet kepedihan...
Angkara telah mencabik-cabik luka
Perih di atas perih, tersayat kulit yang tlah menganga...
Sebuah tragedi kemanusiaan begitu nyata
Seterang matahari yang melemparkan sinarnya
Ke setiap penjuru nurani dan sudut-sudut jiwa
Kami melihatnya dengan mata,
Namun hati kecil kami yang menangis...
Menangisi seonggok kemanusiaan
Diterkam anjing-anjing kezaliman...
Panggilan jiwa...
Saat terdengar dentuman amunisi
Melesat memburu anak-anak di pagi hari...
Saat terlihat panser-panser angkuh
Menindas manula-manula rapuh...
Tersaksikan dunia
Saat buldoser kesombongan
Melindas rumah-rumah kedamaian
Mengusir wanita-wanita menggandeng balita menggendong bayinya
Menyusuri terik surya dalam kebingungan di mana atap tersisa
Panggilan nurani...
Dalam titik-titik air mata mengenangmu
Tiga tahun mendekami penjara raksasa
Bernama Gaza...
Dalam rengkuh haru mengingatmu
Bertahan dalam blokade, sendiri
Tanpa kawan tanpa pembela
Dalam getar sedih menyembilu
Betapa laki-laki menapak terowongan gelap, pengap
Demi makan anak istri, hari ini...
Seruan kemanusiaan...
Jika akhirnya kami memberanikan diri
Menentang tiran bersenjata!
Maka inilah armada kami, Freedom Flotilla
Atas nama kebebasan...
Jika akhirnya kami menantang badai
Biarlah kematian mengancam kami!
Maka inilah kapal-kapal kami, Freedom Flotilla
Konfrontasi!
Kau mungkin sanggup menghadang armada ini
Kau mungkin sanggup menghentikan kapal-kapal kami
Tapi kau takkan sanggup membunuh nurani
Kau takkan sanggup membungkam suara hati
Pelurumu bisa menenggelamkan jasad kami
Senjatamu bisa mengkaramkan 500 aktifis ini
Tapi di belakang kami ada jutaan nurani
Yang kan gemakan suara sama
Yang kan proklamasikan tekad sama
Yang kan perjuangkan cita-cita sama
Kemerdekaan Palestina!
Hanya satu yang kami nanti
Di manakah saudara-saudara Palestina kini
Apakah negri-negri muslim itu takut
Hingga harus kami yang memulai
Hanya satu yang kami tunggu
Ribuan kapal membersamai kami
Mewarani lautan biru
Memecah samudra sepi
Mengumandangkan perlawanan!
Harusnya mereka ada di sini
Hingga warna bendera ini bukan hanya warna kemanusiaan
Namun warna yang lebih gagah; warna aqidah!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment