Secara terbuka, Israel telah menyerang Mavi Marmara, salah satu kapal Armada Kebebasan. 19 tewas, 50 luka-luka dan 126 ditangkap lalu dideportasi ke Yordania. Kapal Rachel Corrie juga dihadang dan penumpangnya dideportasi.
Menyikapi serangan Israel itu beberapa negara telah menunjukkan sikapnya. Berikut diantaranya:
Turki
Turki kini menjadi negara yang paling lantang bersuara soal Palestina. Ia juga tergolong paling keras dalam mengecam Israel. Meskipun memiliki sejarah panjang hubungan baik dengan Israel, sikap Turki mulai berubah pada pemerintahan kedua AKP ini.
Ahad kemarin (06/06) Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, berikrar untuk memaksa Israel bertanggungjawab atas tindakan "teror negara" di Timur Tengah.
"Gaza 'adalah peristiwa bersejarah bagi kami,' kata Erdogan dalam itu. "Sasaran kami adalah mereka yang memaksa warga Gaza hidup dalam penjara di udara terbuka ... Kami akan tetap bertahan sampai blokade terhadap Gaza dicabut, pembantaian reda dan teror negara di Timur Tengah harus dipertanggungjawabkan," tambahnya.
Menyusul serangan Israel atas Armada Kebebasan, Turki langsung memanggil duta besarnya untuk Tel Aviv dan membatalkan latihan militer gabungannya , seraya menuntut permintaan maaf secara resmi dari Israel.
Rakyat Turki tidak kalah keras dari pemerintahnya. Berbagai demonstrasi digelar untuk mengutuk Israel. Ahad kemarin (06/06) demo kembali terjadi. Di Ankara, 7.000-an umat Islam meramaikan demo ini. Sementara di Istanbul 1.000 orang berdemo menuntut pemerintah mengusir para diplomat israel.
Iran
Selain turut mengecam serangan Israel, Iran siap mengirimkan pasukan elitnya "Garda Revolusi" untuk mengawal kapal bantuan ke Gaza berikutnya.
"Pasukan angkatan laut Garda Revolusi telah siap sepenuhnya untuk mengawal konvoi perdamaian dan pembebasan ke Gaza dengan semua kekuatan dan kemampuannya," tegas Ali Shirazi, wakil Khamenei di Garda Revolusi, Ahad kemarin (06/06).
Perancis
Sejalan dengan Sidang Darurat PBB, Perancis menyerukan penyelidikan soal Gaza. Menteri Luar Negeri Perancis mengatakan bahwa penyelidikan "internasional" diperlukan untuk menyelesaikan sengketa mengenai serangan mematikan militer Israel terhadap kapal bantuan kemanusiaan Gaza.
Inggris
Senada dengan Perancis, Inggris mendukung upaya penyelidikan internasional. "Harus ada kehadiran internasional paling tidak dalam penyelidikan atau investigasi itu," kata Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, ahad malam kemarin.
Maroko
Ahad kemarin 35.000 orang, termasuk menteri-menteri pemerintah, mengadakan aksi protes di ibu kota rabat. Pada aksi itu mereka menginjak-injak bendera Israel sebagai tanda protes atas serangan Israel ke Armada Kebebasan.
Indonesia
Negeri muslim terbesar ini juga mengecam Israel. Pemerintah Republik Indonesia mengutuk serangan ini. Ketua FPKS Mahfudz Shidiq bahkan meminta kasus ini dibawa ke Mahkamah Militer.
"Kita mengutuk Israel. Kita mengecam serangan-serangan Israel," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/05).
Sedangkan rakyatnya tidak kalah geram. Puluhan demonstrasi digelar di berbagai kota. Berbagai elemen umat Islam mengutuk Israel sejak pemberitaan pertama serangan Israel sampai dengan Ahad kemarin.[AN]
Menyikapi serangan Israel itu beberapa negara telah menunjukkan sikapnya. Berikut diantaranya:
Turki
Turki kini menjadi negara yang paling lantang bersuara soal Palestina. Ia juga tergolong paling keras dalam mengecam Israel. Meskipun memiliki sejarah panjang hubungan baik dengan Israel, sikap Turki mulai berubah pada pemerintahan kedua AKP ini.
Ahad kemarin (06/06) Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, berikrar untuk memaksa Israel bertanggungjawab atas tindakan "teror negara" di Timur Tengah.
"Gaza 'adalah peristiwa bersejarah bagi kami,' kata Erdogan dalam itu. "Sasaran kami adalah mereka yang memaksa warga Gaza hidup dalam penjara di udara terbuka ... Kami akan tetap bertahan sampai blokade terhadap Gaza dicabut, pembantaian reda dan teror negara di Timur Tengah harus dipertanggungjawabkan," tambahnya.
Menyusul serangan Israel atas Armada Kebebasan, Turki langsung memanggil duta besarnya untuk Tel Aviv dan membatalkan latihan militer gabungannya , seraya menuntut permintaan maaf secara resmi dari Israel.
Rakyat Turki tidak kalah keras dari pemerintahnya. Berbagai demonstrasi digelar untuk mengutuk Israel. Ahad kemarin (06/06) demo kembali terjadi. Di Ankara, 7.000-an umat Islam meramaikan demo ini. Sementara di Istanbul 1.000 orang berdemo menuntut pemerintah mengusir para diplomat israel.
Iran
Selain turut mengecam serangan Israel, Iran siap mengirimkan pasukan elitnya "Garda Revolusi" untuk mengawal kapal bantuan ke Gaza berikutnya.
"Pasukan angkatan laut Garda Revolusi telah siap sepenuhnya untuk mengawal konvoi perdamaian dan pembebasan ke Gaza dengan semua kekuatan dan kemampuannya," tegas Ali Shirazi, wakil Khamenei di Garda Revolusi, Ahad kemarin (06/06).
Perancis
Sejalan dengan Sidang Darurat PBB, Perancis menyerukan penyelidikan soal Gaza. Menteri Luar Negeri Perancis mengatakan bahwa penyelidikan "internasional" diperlukan untuk menyelesaikan sengketa mengenai serangan mematikan militer Israel terhadap kapal bantuan kemanusiaan Gaza.
Inggris
Senada dengan Perancis, Inggris mendukung upaya penyelidikan internasional. "Harus ada kehadiran internasional paling tidak dalam penyelidikan atau investigasi itu," kata Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, ahad malam kemarin.
Maroko
Ahad kemarin 35.000 orang, termasuk menteri-menteri pemerintah, mengadakan aksi protes di ibu kota rabat. Pada aksi itu mereka menginjak-injak bendera Israel sebagai tanda protes atas serangan Israel ke Armada Kebebasan.
Indonesia
Negeri muslim terbesar ini juga mengecam Israel. Pemerintah Republik Indonesia mengutuk serangan ini. Ketua FPKS Mahfudz Shidiq bahkan meminta kasus ini dibawa ke Mahkamah Militer.
"Kita mengutuk Israel. Kita mengecam serangan-serangan Israel," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/05).
Sedangkan rakyatnya tidak kalah geram. Puluhan demonstrasi digelar di berbagai kota. Berbagai elemen umat Islam mengutuk Israel sejak pemberitaan pertama serangan Israel sampai dengan Ahad kemarin.[AN]
0 comments:
Post a Comment