Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Di Australia, Membeli Gereja Lebih Mudah Daripada Membangun Masjid Baru

Written By mimin on Monday, September 20, 2010 | 11:00 PM


Setiap tahun, jumlah muslim di Autralia mengalami peningkatan. Semakin banyaknya muslim di negeri kanguru itu secara otomatis menghajatkan adanya masjid-masjid baru. Namun demikian, mendirikan masjid baru bukanlah hal yang mudah. Maka membeli gereja untuk dialihfungsikan menjadi masjid menjadi salah satu solusi di negara persemakmuran itu.

Di Brisbane, misalnya, saat ini terdapat 10 masjid. Beberapa diantaranya adalah pengalihfungsian gereja menjadi masjid. Sebabnya tidak lain adalah, membeli gereja lebih mudah daripada membangun masjid baru.

Gereja-gereja yang tidak dipakai dan tidak dikunjungi lagi oleh pemeluk Nasrani itu dibeli kaum muslimin. Setelah itu atribut-atribut Kristen seperti salib, patung yesus, dan lain-lain dibersihkan. Juga dilakukan renovasi secukupnya, hingga bisa untuk shalat jamaah dan aktifitas ibadah lain oleh muslim Australia. Proses alih fungsi gereja menjadi masjid ini jauh lebih mudah dari pada pembangunan masjid baru. Terlebih, setelah terjadinya peristiwa 11 September 2001.

Ketua Program Pembangunan Masjid Algester Brisbane, Abdul Rahman Din menyatakan bahwa proses pembangunan masjid baru terkendala oleh keberatan sebagian masyarakat yang kurang memahami Islam sehingga perizinan pendiriannya mengalami kesulitan.

"Yang dikhawatirkan mereka biasanya soal parkir. Ada juga yang mengira pendirian masjid akan menimbulkan kebisingan karena setiap azan akan menghasilkan suara layaknya gereja membunyikan bel. Mereka takut masjid membunyikan bel atau azan 5 kali sehari secara nyaring, dan kami bilang kami tidak akan seperti itu," ujar Din.

Kenyataan ini membuat muslim Australia, khususnya panitia pembangunan masjid termotivasi untuk lebih mendakwahkan Islam agar warga Australia semakin paham tentang Islam. Diharapkan, tidak hanya mempersilakan membangun masjid, warga Australia juga akan semakin banyak yang masuk Islam. Kesempatan ini terbuka lebar karena, seperti penjelasan Din: "Sekitar sembilan dari 10 orang Australia tidak mempraktikkan agama yang mereka anut. Tapi mereka akan berkata kepada kita sebagai Muslim `Saya tidak mempraktikkan agama, kamu mempraktikkan ajaran agama kamu dan saya menghormati kamu atas itu`". [AN/ant]

0 comments:

Post a Comment