Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Perkembangan Palestina di Pekan Pertama 1432 H

Written By mimin on Thursday, December 9, 2010 | 4:00 AM


Berbeda dengan negeri-negeri muslim lain yang bebas menggelar muhasabah pergeantian tahun hijriyah dengan tenang, Palestina masih diliputi serangan Israel dalam berbagai bentuknya. Blokade yang masih mengkotak Gaza juga membuat negeri itu menjadi penjara paling besar di dunia.

Berikut ini beberapa perkembangan Palestina di pekan pertama 1432 H:

Israel Mengoyak Rencana Perdamaian yang Dibuatnya
Israel yang diopinikan menggagas perdamaian dengan Palestina justru melakukan langkah-langkah yang menunjukkan keinginan sebaliknya. Israel yang menduduki dan mencaplok Yerusalem timur pada 1967 membuat kebijakan "ibukota kekal tak terpisahkan". Padahal masyarakat internasional mengecam hal itu dan menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibukota Palestina Merdeka.

Amerika Latin dan Dunia Internasional Dukung Palestina
Setelah Jum'at (3/12) Brazil mengakui negara Palestina dengan luas wilayah sama seperti sebelum Israel merebut Tepi Barat dan Gaza pada 1967, Argentina, Paraguay dan Uruguay juga melakukan hal yang sama beberapa hari setelahnya. Negara Amerika Latin lainnya yang telah mengambil langkah serupa adalah Kostarika, Kuba, Nikaragua, dan Venezuela.

Bahkan menurut duta Diplomatik Palestina, 104 negara telah mengakui negara Palestina. Komunitas internasional juga mendukung tuntutan Palestina kembali menjadi sebuah negara yang mencakup sebagian besar Jalur Gaza, Tepi Barat dan Jerusalem Timur, semua wilayah tersebut diduduki Israel lewat Perang Enam Hari pada 1967.

Ketika Israel membangun pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur dengan persetujuan Amerika di hari-hari yang mestinya perjanjian dilakukan, Uni Eropa mengecam tindakan itu. Jelaslah, Palestina di awal tahun 1432 H ini mendapatkan kado besar berupa dukungan internasional.

Turki Upayakan Bebaskan Gaza dari Blokade
Tepat pada 1 Muharram 1432 H, Rajab Thayeb Erdogan, menyeru entitas Israel untuk mengakhiri blokade yang dipaksakannya terhadap Jalur Gaza. Tuntutan itu disampaikannya dalam pidato pekanannya di depan parlemen Turki. Di samping itu, Erdogan juga meminta Israel meminta maaf atas pembantaian yang dilakukannya terhadap Armada Kebebasan (Freedom Flotilla).

Tuntutan Erdogan dan upaya lain yang ditempuh Turki diapresiasi dengan hangat oleh pemerintah Palestina di Gaza sehari setelahnya.

Kapal Bantuan dari Asia Meluncur ke Gaza
Berita baik lainnya adalah konvoi bantuan kemanusiaan yang kini berlayar ke Gaza. Ikut serta dalam konvoi – yang membawa bantuan medis dan bantuan – ini sebanyak 125 lembaga kemanusiaan dari India, Pakistan, Indonesia, Malaysia, dan negara-negara lain di Asia.[AN/bsb]

0 comments:

Post a Comment