Apakah mungkin gara-gara macet bisa menjadi Hafidz Qur’an? Jawabannya adalah tentu saja bisa. Bagaimana metodenya? Mari kita kaji bersama!
Fenomena macet adalah hal yang tidak asing bagi mereka yang hidup di kota-kota besar. Pagi, siang, sore, malam macet. Kadang bahkan sampai berjam-jam. Banyak yang menggerutu, ngedumel, bahkan tak jarang kata-kata tidak pantas pun terlontar yang akhirnya berbuah dosa.
Namun, apa solusi yang pas bagi kita selaku umat muslim?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Amat mengherankan sekali keadaan orang mu'min itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada lagi seorangpun melainkan hanya untuk orang mu'min saja, yaitu apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, ia pun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya, sedang apabila ia ditimpa oleh kesukaran -yakni yang merupakan bencana- iapun bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya." (HR Muslim)
Nah dari hadist di atas bagi seorang muslim kemacetan bisa menjadi lahan amal. Salah satunya menghafal Al-Quran dengan cara mendengarkan Murottal Al-Quran. Hal ini tentu saja dapat mengubah waktu yang seakan terhenti karena kemacetan menjadi produktif dan tentunya dapat menyejukkan hati kita sehingga kejenuhan, kelelahan dan kejengkelan ditengah kemacetan bisa terobati, sekaligus mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Saat ini sudah ada Murottal Al Qur’an edisi per halaman dan software Al Qur’an edisi hafalan yang bisa didownload gratis di http://download.pusatalquran.com. Sehingga nanti ketika menghadapi kemacetan bisa diaktifkan di laptop, smartphone atau tape mobil. Asyik kan!.
Mari sebarkan informasi ini, InsyaAllah nanti akan banyak orang berkata ketika macet “Alhamdulillah macet, saatnya menghafal Al Qur’an”. Atau “Alhamdulillah macet, jadi bisa murojaah”.
Begitu banyak kemudahan yang Allah berikan kepada kita sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi, semoga kita tergolong orang yang mampu mensyukurinya dengan cara memanfaatkannya untuk kebaikan. []
Penulis : Rully Oktoberyanto
Fenomena macet adalah hal yang tidak asing bagi mereka yang hidup di kota-kota besar. Pagi, siang, sore, malam macet. Kadang bahkan sampai berjam-jam. Banyak yang menggerutu, ngedumel, bahkan tak jarang kata-kata tidak pantas pun terlontar yang akhirnya berbuah dosa.
Namun, apa solusi yang pas bagi kita selaku umat muslim?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Amat mengherankan sekali keadaan orang mu'min itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada lagi seorangpun melainkan hanya untuk orang mu'min saja, yaitu apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, ia pun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya, sedang apabila ia ditimpa oleh kesukaran -yakni yang merupakan bencana- iapun bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya." (HR Muslim)
Nah dari hadist di atas bagi seorang muslim kemacetan bisa menjadi lahan amal. Salah satunya menghafal Al-Quran dengan cara mendengarkan Murottal Al-Quran. Hal ini tentu saja dapat mengubah waktu yang seakan terhenti karena kemacetan menjadi produktif dan tentunya dapat menyejukkan hati kita sehingga kejenuhan, kelelahan dan kejengkelan ditengah kemacetan bisa terobati, sekaligus mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Saat ini sudah ada Murottal Al Qur’an edisi per halaman dan software Al Qur’an edisi hafalan yang bisa didownload gratis di http://download.pusatalquran.com. Sehingga nanti ketika menghadapi kemacetan bisa diaktifkan di laptop, smartphone atau tape mobil. Asyik kan!.
Mari sebarkan informasi ini, InsyaAllah nanti akan banyak orang berkata ketika macet “Alhamdulillah macet, saatnya menghafal Al Qur’an”. Atau “Alhamdulillah macet, jadi bisa murojaah”.
Begitu banyak kemudahan yang Allah berikan kepada kita sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi, semoga kita tergolong orang yang mampu mensyukurinya dengan cara memanfaatkannya untuk kebaikan. []
Penulis : Rully Oktoberyanto
0 comments:
Post a Comment