Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Spirit Kebangkitan

Written By mimin on Wednesday, May 20, 2009 | 5:44 AM


101 tahun yang lalu. Pada tanggal yang sama dengan hari ini, para pemuda mendeklarasikan berdirinya Boedi Utomo. Spirit yang menjadi latar belakang pendirian itu adalah spirit kebangkitan. Mereka merasakan keterpurukan bangsa di bawah kolonialisme yang terus berlangsung saat itu. Dr. Sutomo bersama-sama pemuda lainnya bertekad mendirikan perkumpulan yang tidak hanya diperuntukkan bagi golongan atau daerah tertentu. Spirit yang ada memang spirit kebangkitan. Karenanya, tidak salah jika kemudian tanggal 20 Mei dikenal sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Jika Dr. Sutomo mendirikan Budi Utomo dan diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, sesungguhnya setiap pribadi juga perlu memiliki spirit yang sama; spirit kebangkitan. Mungkin kita banyak bertemu dengan orang-orang yang hampa dari spirit ini. Atau bahkan -na'udzubillah- kita termasuk salah satunya. Namun, kalau kita mau memperhatikan orang-orang di sekeliling kita, kita akan menemukan spirit kebangkitan ini dimiliki sebagian diantara mereka.

Hari ini saya bertemu dengan kawan, yang barangkali bisa kita ambil semangat kebangkitannya. Kawan saya ini sudah lulus beberapa tahun yang lalu dari SMK. STM dulu namanya. Ia juga sudah bekerja dan menanggung nafkah. Meskipun belum menikah.

Kawan saya ini menyadari sebagai muslim yang baik ia perlu mempelajari Islam lebih dalam. Lebih dari itu ia bahkan memiliki azzam untuk menjadi dai, yang akan membina umat dan menjadi bagian dari pemegang saham kejayaan Islam. Karenanya, meskipun dari pagi sampai sore bekerja, malamnya ia aktif kuliah di fakultas agama Islam. Meskipun tenaganya terkuras delapan jam dalam pekerjaan, ia tetap semangat, dengan wajah cerah dan tidak kehilangan senyuman.

Spirit kebangkitan yang dimilikinya bahkan membuatnya memiliki energi lebih untuk tidak sekedar kuliah. Ia memang datang ke kampus untuk kuliah. Tapi, ia juga datang ke kampus untuk berdakwah.

Memang sulit menjadi dai tanpa menguasai bahasa Arab. Dan, fakultas memang tidak pernah memberikan garansi untuk itu. Namun, spirit kebangkitan yang dimiliki seseorang selalu menemukan cara kreatif menghadapi rintangan. Spirit kebangkitan senantiasa mampu mendapatkan solusi dari segala problematika yang datang. Maka, kawan saya ini juga belajar bahasa Arab di waktu khusus bersama seorang Ustadz yang spesialis di bidang itu. Dan, kini keberhasilannya akan dibuktikan oleh waktu.

Spirit kebangkitan secara bertahap telah mengubahnya. Spirit yang sama juga akan mengubah setiap orang menjadi lebih baik dari sebelumnya. Spirit kebangkitan seakan membawa kawan saya melalui proses metamorfosis kepribadian. Dan nyatanya, ini juga berlaku bagi setiap orang yang memiliki spirit yang sama. Spirit kebangkitan. Sudahkah kita memilikinya?[Muchlisin]

0 comments:

Post a Comment