Tidak ada yang mampu menghalangi tegaknya Islam. Masjid Cologne tetap bisa dibangun, meskipun ada orang yang tidak menyukainya.
Batu pertama pembangunan masjid terbesar di Eropa telah diletakkan pada hari Sabtu (7/11). Masjid bergaya futuristik itu, yang dibangun oleh Ditib--perkumpulan orang Turki, akan memiliki sebuah kubah besar dan 2 menara setinggi 55 meter.
"Kami tidak hanya meletakkan sebuah batu pondasi untuk sebuah masjid dan pusat komunitas," kata Ayse Aydin, jurubicara Ditb, sebagaimana dikutip lembaga penyiaran publik WDR. "Kami di sini juga meletakkan sebuah pondasi untuk masa depan kami."
Sebelumnya rencana pembangunan masjid ini mendapat tanggapan yang berbeda dari masyarakat Cologne, Jerman. Sebagian orang Jerman tidak ingin bangunan masjid nantinya akan mengalihkan perhatian orang terhadap Kathedral Gothik yang ada di kota itu.
Perdebatan itu menjadi simbol konflik antara masyarakat Muslim Eropa yang terus bertambah, dengan orang-orang yang menginginkan agar imigran Muslim yang masuk ke Eropa harus dibatasi.
Para penentang yang sinis tidak hanya datang dari Jerman, tapi juga dari belahan bumi Eropa lain, termasuk tentu saja kaum ektrimis sayap kanan. Polisi bahkan harus melarang sebuah rencana protes yang akan digelar oleh mereka, karena khawatir demonstran itu membuat huru-hara.
Untuk menghindari sentimen masyarakat yang berlebihan terhadap proyek tersebut, Ditib setuju bahwa mereka tidak akan memperdengarkan suara adzan melalui menara masjid dan membangunnya dengan ketinggian sama seperti bangunan di lingkungan sekitarnya.
Pembangunan masjid direncanakan akan selesai dalam waktu 2 tahun. Masjid tersebut akan mampu menampung jamaah sebanyak 2.000 hingga 4.000 orang, dan menggantikan tempat-tempat peribadatan sementara yang telah dibangun di lingkungan kota Cologne.
Dalam acara peletakan batu pertama, mantan Walikota Cologne Fritz Schramma menggambarkan arsitektur masjid itu sebagai "simbol awal sebuah pemekaran, yang mengundang Anda untuk mengintip ke dalamnya." [di/tlde/www.hidayatullah.com]
0 comments:
Post a Comment