Di tengah parade militer Iran yang memamerkan persenjataan Rabu kemarin (22/09), sebuah bom meledak menewaskan 12 orang serta puluhan orang lainnya luka-luka. Jumlah korban cukup banyak karena bom dipasang hanya 50 meter dari podium parade.
Korban tewas ledakan di kota Mahabad di Iran Barat laut tersebut terdiri dari sebelas wanita, termasuk istri dua panglima yang hadir dalam parade itu, dan seorang anak laki-laki berusia enam tahun. Sedangkan korban terluka segera ditangani tenaga medis dan dibawa ke rumah sakit. Dimungkinkan jumlah korban tewas akan bertambah akibat luka serius yang diderita korban lainnya.
"Jumlah syuhada dalam insiden itu mencapai 12," kata Ghulam Reza Massoumi, kepala pelayanan darurat medis Iran.
Sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas ledakan yang terjadi pada pukul 10.20 waktu setempat tersebut.
"Sejauh ini belum ada kelompok atau orang yang mengklaim bertanggung jawab atas kejahatan ini," kata Issa Ghanbari, deputi gubernur provinsi.
Wilayah Iran Barat, yang ditempati parade militer ini, memiliki penduduk Kurdi dalam jumlah besar. Wilayah ini pernah dilanda bentrokan-bentrokan mematikan antara pasukan Iran dan kelompok-kelompok gerilya Kurdi, khususnya Partai Hidup Bebas Kurdistan (PJAK) yang beroperasi dari sejumlah pangkalan di negara tetangga, Irak. Sebagian sumber menuduh ledakan ini terkait dengan kelompok yang kontra revolusi Iran itu. [AN/Ant]
Korban tewas ledakan di kota Mahabad di Iran Barat laut tersebut terdiri dari sebelas wanita, termasuk istri dua panglima yang hadir dalam parade itu, dan seorang anak laki-laki berusia enam tahun. Sedangkan korban terluka segera ditangani tenaga medis dan dibawa ke rumah sakit. Dimungkinkan jumlah korban tewas akan bertambah akibat luka serius yang diderita korban lainnya.
"Jumlah syuhada dalam insiden itu mencapai 12," kata Ghulam Reza Massoumi, kepala pelayanan darurat medis Iran.
Sampai saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas ledakan yang terjadi pada pukul 10.20 waktu setempat tersebut.
"Sejauh ini belum ada kelompok atau orang yang mengklaim bertanggung jawab atas kejahatan ini," kata Issa Ghanbari, deputi gubernur provinsi.
Wilayah Iran Barat, yang ditempati parade militer ini, memiliki penduduk Kurdi dalam jumlah besar. Wilayah ini pernah dilanda bentrokan-bentrokan mematikan antara pasukan Iran dan kelompok-kelompok gerilya Kurdi, khususnya Partai Hidup Bebas Kurdistan (PJAK) yang beroperasi dari sejumlah pangkalan di negara tetangga, Irak. Sebagian sumber menuduh ledakan ini terkait dengan kelompok yang kontra revolusi Iran itu. [AN/Ant]
0 comments:
Post a Comment