Sementara negara-negara Barat terus berlomba-lomba melarang cadar untuk menghantam Islam, para wanita Yahudi yang merupakan bagian dari mereka justru semakin banyak yang mengenakan cadar. Sehingga para pemuka agama Yahudi pun dibuat panik.
Atas desakan para suami dari wanita Yahudi yang bercadar, otoritas rabi terkemuka di Israel mengeluarkan keputusan yang menyebutkan bahwa pemakai cadar merupakan pemuja seks, seperti halnya orang yang memakai pakaian minim dan terbuka.
Sekelompok wanita Yahudi Ortodoks di kota Beit Shemesh memilih untuk mengenakan cadar sejak tiga tahun lalu untuk menutupi tubuh mereka.
Sejak itu, kebiasaan tersebut menyebar ke lima kota Israel lain, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan pemimpin agama Yahudi Ortodoks, yang dulu memandang cadar sebagai sebuah perilaku aneh yang tidak berbahaya, walaupun jumlah Yahudi pemakai penutup itu diperkirakan tidak lebih dari beberapa ribu orang.
"Ada bahaya nyata dengan berlebih-lebihan seperti itu, Anda melakukan hal yang berentangan dengan yang dimaksudkan (sehingga) melakukan pelanggaran berat dalam masalah seksual," kata Shlomo Pappenheim, seorang anggota otoritas rabi yang mempersiapkan putusan itu, sebagaimana dikutip Telegraph (30/4)
Wanita Yahudi Ortodoks diwajibkan berpakaian tertutup dan menutupi kepala mereka dengan kerudung, topi atau wig saat ke luar rumah.
Namun rupanya bagi sebagian wanita Yahudi hal itu tidak cukup, sehingga mereka mengenakan berlapis-lapis pakaian untuk menutupi bentuk tubuh dan wajah mereka.
"Awalnya, saya hanya mengenakan wig," kata seorang wanita Yahudi kepada koran Israel Haaretz.
"Sekarang, saat saya melihat seorang wanita pakai wig, saya berdoa pada tuhan untuk mengampuninya karena mengenakan benda itu di kepalanya," lanjutnya.
Sejak mengenakan cadar, wanita itu mengatakan sering diganggu oleh tetangganya yang memanggil dia dengan sebutan "Arab bau". Tentara Israel memeriksa identitas dirinya, untuk membuktikan bahwa ia bukan wanita Muslim. Mereka mundur ketika ia bisa menunjukkan bahwa anak-anaknya benar-benar Yahudi.
Tren wanita Yahudi bercadar juga menimbulkan ketegangan di dalam keluarga. Seorang pria mengajukan tuntutan ke pengadilan rabi untuk menghentikan istrinya dari memakai cadar. Tapi pengaduan itu malah jadi bumerang, karena rabi lantas memerintahkan laki-laki itu segera menceraikan isterinya. Tindakan si isteri menegenakan cadar dinilai rabi tersebut terlalu ekstrim.
Jadi, jangan dikira berhijab, memakai jubah, kerudung dan cadar itu hanyalah kebiasaan wanita Muslim saja. Penutup tubuh wanita itu juga dipakai oleh wanita-wanita Nasrani dan Yahudi, termasuk cadar, hanya saja di kalangan mereka makin banyak yang menanggalkan rasa malunya dan lebih memillih memamerkan auratnya. [Hidayatullah]
Atas desakan para suami dari wanita Yahudi yang bercadar, otoritas rabi terkemuka di Israel mengeluarkan keputusan yang menyebutkan bahwa pemakai cadar merupakan pemuja seks, seperti halnya orang yang memakai pakaian minim dan terbuka.
Sekelompok wanita Yahudi Ortodoks di kota Beit Shemesh memilih untuk mengenakan cadar sejak tiga tahun lalu untuk menutupi tubuh mereka.
Sejak itu, kebiasaan tersebut menyebar ke lima kota Israel lain, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan pemimpin agama Yahudi Ortodoks, yang dulu memandang cadar sebagai sebuah perilaku aneh yang tidak berbahaya, walaupun jumlah Yahudi pemakai penutup itu diperkirakan tidak lebih dari beberapa ribu orang.
"Ada bahaya nyata dengan berlebih-lebihan seperti itu, Anda melakukan hal yang berentangan dengan yang dimaksudkan (sehingga) melakukan pelanggaran berat dalam masalah seksual," kata Shlomo Pappenheim, seorang anggota otoritas rabi yang mempersiapkan putusan itu, sebagaimana dikutip Telegraph (30/4)
Wanita Yahudi Ortodoks diwajibkan berpakaian tertutup dan menutupi kepala mereka dengan kerudung, topi atau wig saat ke luar rumah.
Namun rupanya bagi sebagian wanita Yahudi hal itu tidak cukup, sehingga mereka mengenakan berlapis-lapis pakaian untuk menutupi bentuk tubuh dan wajah mereka.
"Awalnya, saya hanya mengenakan wig," kata seorang wanita Yahudi kepada koran Israel Haaretz.
"Sekarang, saat saya melihat seorang wanita pakai wig, saya berdoa pada tuhan untuk mengampuninya karena mengenakan benda itu di kepalanya," lanjutnya.
Sejak mengenakan cadar, wanita itu mengatakan sering diganggu oleh tetangganya yang memanggil dia dengan sebutan "Arab bau". Tentara Israel memeriksa identitas dirinya, untuk membuktikan bahwa ia bukan wanita Muslim. Mereka mundur ketika ia bisa menunjukkan bahwa anak-anaknya benar-benar Yahudi.
Tren wanita Yahudi bercadar juga menimbulkan ketegangan di dalam keluarga. Seorang pria mengajukan tuntutan ke pengadilan rabi untuk menghentikan istrinya dari memakai cadar. Tapi pengaduan itu malah jadi bumerang, karena rabi lantas memerintahkan laki-laki itu segera menceraikan isterinya. Tindakan si isteri menegenakan cadar dinilai rabi tersebut terlalu ekstrim.
Jadi, jangan dikira berhijab, memakai jubah, kerudung dan cadar itu hanyalah kebiasaan wanita Muslim saja. Penutup tubuh wanita itu juga dipakai oleh wanita-wanita Nasrani dan Yahudi, termasuk cadar, hanya saja di kalangan mereka makin banyak yang menanggalkan rasa malunya dan lebih memillih memamerkan auratnya. [Hidayatullah]
0 comments:
Post a Comment