Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Dilarang di Era Mubarak, Hari Ini Ikhwan dan Al-Azhar Bisa Bertemu

Written By mimin on Wednesday, May 4, 2011 | 1:00 AM


Setelah dilarang bertemu oleh rezim Mesir lebih dari setengah abad, akhirnya Ikhwanul Muslimin dan Al-Azhar bisa bertemu hari ini (4/5). Pagi ini menjadi hari yang bersejarah bagi dua lembaga berpengaruh di Mesir itu.

Ikhwanul Muslimin dibubarkan oleh Rezim Gamal Abdul Nasir pada 1954. Praktis sejak saat itu pergerakan Islam yang ditakuti pemerintah ini tidak bisa bertemu secara resmi dengan Al-Azhar.

Mursyid Am Ikhwanul Muslimin Muhammad Badi bertemu langsung dengan pemimpin tertinggi Al-Azhar Ahmad Thayyib. Kedua pihak membahas pengembangan dakwah moderat, khususnya di negeri piramida itu.

Pertemuan dua tokoh penting tersebut menjadi hari bersejarah bagi Ikhwanul Muslimin, Al-Azhar dan Mesir. Thayyib mengatakan pertemuan itu tidak mungkin terjadi sebelum jatuhnya rezim mantan Presiden Husni Mubarak, yang menentang adanya dialog Ikhwan dengan Al-Azhar. Dan nyatanya pada masa Mubarak berkuasa, Al-Azhar memang dilarang berhubungan dengan Ikhwan.
Badi - Thayyib berpelukan di depan wartawan

Mungkin Mubarak takut dengan perkembangan Ikhwan yang pendirinya, Hasan Al-Banna, pernah mengatakan bahwa ia membutuhkan tiga kekuatan untuk pemenangan dakwahnya. Tiga kekuatan itu adalah pemuda, Al-Azhar, dan tentara. Selama beberapa dekade jutaan pemuda telah dikader Ikhwan. Namun Mubarak kini tidak memiliki kekuatan apapun untuk menolak Ikhwan mendekati Al-Azhar.

Pertemuan yang berlangsung ramah di Al-Azhar itu menjadi awal kerja sama yang baik antar kedua pihak. Demikian diiyakan oleh Ahmad Thayyib maupun Muhammad Badi. [AN/bsb]

0 comments:

Post a Comment