Perhitungan suara pemilihan presiden (pilpres) Mesir dimulai, setelah dua hari sebelumnya sekitar 50 juta warga Mesir memberikan suaranya. Ikhwanul Muslimin mengatakan, Muhammad Mursi meraih suara terbanyak. Hal itu didasarkan atas quick count yang dilakukan Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), partai pengusung Mursi.
Senada dengan klaim Ikhwan, hasil perhitungan suara yang berjalan saat ini menempatkan Mursi memimpin perolehan suara dengan 35 persen, diikuti oleh Shafiq dengan 22 persen dan Abul Futuh dengan 16 persen. Perhitungan suara akan terus berjalan hingga Selasa (29/5) depan.
Exit poll yang dilakukan oleh beberapa stasiun televisi Arab juga menunjukkan capres Ikhwan Muhammad Mursi unggul diantara 13 capres yang ada.
Jika tidak ada capres yang meraih suara lebih dari 50 persen, dua orang calon yang mendapat perolehan suara terbanyak akan melaju ke putaran kedua. Sejauh ini, peluang terbesar capres yang akan maju ke putaran kedua adalah Muhammad Mursi dan Ahmad Shafiq.
Ahmad Shafiq adalah mantan panglima Angkatan Udara dan sempat menjadi perdana menteri selama aksi protes Februari 2011 lalu. Capres yang "direstui" oleh Dewan Militer yang mengkampanyekan stabilitas negara itu dicurigai akan mengembalikan masa lalu ala rezim Mubarak. Ahmad Shafiq mendapatkan dukungan dari kalangan liberal dan umat Kristiani. Bahkan, ditengarai ada mobilisasi di kalangan Kristen untuk bulat mendukung Shafiq.
Sementara itu kemenangan Mursi yang mewakili kelompok pro revolusi dinilai pengamat sebagai keberhasilan Ikhwan dalam menggerakkan mesin organisasinya yang terkenal paling solid dan terorganisir rapi. [JJ/TS/Bbc/bsb]
Senada dengan klaim Ikhwan, hasil perhitungan suara yang berjalan saat ini menempatkan Mursi memimpin perolehan suara dengan 35 persen, diikuti oleh Shafiq dengan 22 persen dan Abul Futuh dengan 16 persen. Perhitungan suara akan terus berjalan hingga Selasa (29/5) depan.
Exit poll yang dilakukan oleh beberapa stasiun televisi Arab juga menunjukkan capres Ikhwan Muhammad Mursi unggul diantara 13 capres yang ada.
Jika tidak ada capres yang meraih suara lebih dari 50 persen, dua orang calon yang mendapat perolehan suara terbanyak akan melaju ke putaran kedua. Sejauh ini, peluang terbesar capres yang akan maju ke putaran kedua adalah Muhammad Mursi dan Ahmad Shafiq.
Ahmad Shafiq adalah mantan panglima Angkatan Udara dan sempat menjadi perdana menteri selama aksi protes Februari 2011 lalu. Capres yang "direstui" oleh Dewan Militer yang mengkampanyekan stabilitas negara itu dicurigai akan mengembalikan masa lalu ala rezim Mubarak. Ahmad Shafiq mendapatkan dukungan dari kalangan liberal dan umat Kristiani. Bahkan, ditengarai ada mobilisasi di kalangan Kristen untuk bulat mendukung Shafiq.
Sementara itu kemenangan Mursi yang mewakili kelompok pro revolusi dinilai pengamat sebagai keberhasilan Ikhwan dalam menggerakkan mesin organisasinya yang terkenal paling solid dan terorganisir rapi. [JJ/TS/Bbc/bsb]
0 comments:
Post a Comment