Belum reda amarah umat Islam di seluruh dunia atas penayangan film Innocence of Muslims, majalah Charlie Hebdo Perancis mempublikasikan kartun Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam tanpa busana.
Dalam sampul depan, majalah mingguan Charlie Hebdo menampilkan gambar kartun seorang muslim berkursi roda tengah didorong oleh seorang Yahudi ortodoks. Di atas gambar itu tertera judul "Intouchables 2". Intouchables adalah judul film Perancis peraih penghargaan yang berkisah tentang seorang pria miskin berkulit hitam yang menolong seorang aristokrat tuna daksa.
Sedangkan di halaman belakang, majalah satir itu memuat kartun Nabi Muhammad yang digambarkan bersorban tanpa busana dan sedang menunjukkan bagian belakangnya kepada seorang sutradara film. Agaknya adegan itu meniru film 1963 yang dibintangi bintang film Perancis Brigitte Bardot.
Menyusul terbitnya majalah itu, Perancis berencana menutup kedutaannya di 20 negara, termasuk Indonesia, Jum'at (21/9) besuk. Penutupan itu dilakukan karena Perancis khawatir pemunculan ulang kartun Nabi di majalah tersebut akan memicu protes, seperti protes berdarah yang terjadi di sejumlah negara Muslim atas film Innocence of Muslims. Hari Jum'at dipilih karena berdasarkan pengalaman, demo-demo umat Islam di sejumlah negara terjadi secara massif pada hari itu.
Pemerintah Perancis menegaskan, negaranya adalah negara yang menghargai kebebasan pers sehingga mereka tidak bisa melarang publikasi kartun Nabi. Perdana Menteri (PM) Prancis Jean-Marc Ayrault mempersilakan pihak yang merasa tersinggung dengan kartun tersebut membawa kasus ini ke pengadilan untuk diselesaikan dengan damai.
"Kita ada di negara yang menjamin kebebasan berekspresi, termasuk kebebasan karikatur," kata Ayrault di radio RTL.
Bukan kali ini saja majalah Charlie Hebdo mempublikasikan gambar Nabi. Pada tahun 2011 lalu majalah Perancis itu juga mempublikasikan edisi tentang pergolakan politik di sejumlah negara Arab dengan memajang gambar Nabi Muhammad di sampulnya. [IK/Dtk/Jpn]
Dalam sampul depan, majalah mingguan Charlie Hebdo menampilkan gambar kartun seorang muslim berkursi roda tengah didorong oleh seorang Yahudi ortodoks. Di atas gambar itu tertera judul "Intouchables 2". Intouchables adalah judul film Perancis peraih penghargaan yang berkisah tentang seorang pria miskin berkulit hitam yang menolong seorang aristokrat tuna daksa.
Sedangkan di halaman belakang, majalah satir itu memuat kartun Nabi Muhammad yang digambarkan bersorban tanpa busana dan sedang menunjukkan bagian belakangnya kepada seorang sutradara film. Agaknya adegan itu meniru film 1963 yang dibintangi bintang film Perancis Brigitte Bardot.
Menyusul terbitnya majalah itu, Perancis berencana menutup kedutaannya di 20 negara, termasuk Indonesia, Jum'at (21/9) besuk. Penutupan itu dilakukan karena Perancis khawatir pemunculan ulang kartun Nabi di majalah tersebut akan memicu protes, seperti protes berdarah yang terjadi di sejumlah negara Muslim atas film Innocence of Muslims. Hari Jum'at dipilih karena berdasarkan pengalaman, demo-demo umat Islam di sejumlah negara terjadi secara massif pada hari itu.
Pemerintah Perancis menegaskan, negaranya adalah negara yang menghargai kebebasan pers sehingga mereka tidak bisa melarang publikasi kartun Nabi. Perdana Menteri (PM) Prancis Jean-Marc Ayrault mempersilakan pihak yang merasa tersinggung dengan kartun tersebut membawa kasus ini ke pengadilan untuk diselesaikan dengan damai.
"Kita ada di negara yang menjamin kebebasan berekspresi, termasuk kebebasan karikatur," kata Ayrault di radio RTL.
Bukan kali ini saja majalah Charlie Hebdo mempublikasikan gambar Nabi. Pada tahun 2011 lalu majalah Perancis itu juga mempublikasikan edisi tentang pergolakan politik di sejumlah negara Arab dengan memajang gambar Nabi Muhammad di sampulnya. [IK/Dtk/Jpn]
0 comments:
Post a Comment