Gencatan senjata dengan Hamas, pekan lalu, dinilai banyak pihak sebagai kemenangan Hamas dan kekalahan Israel. Namun, ada kekalahan lain yang jauh lebih memalukan negara Zionis itu, juga terjadi pada Nopember 2012 ini.
Koran Haaretz yang terbit di Tel Aviv menilai peristiwa yang terjadi pada dua hari lalu, Kamis (29/11), merupakan kekalahan memalukan bagi Israel. Dalam laporannya, Haaretz juga menilai persetujuan mayoritas anggota PBB terhadap peningkatan status Palestina sebagai negara pengamat di PBB itu merupakan peringatan kepada para pejabat Israel bahwa "kesabaran dunia atas penjajahan telah habis."
Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Kamis (29/11), mengakui peningkatan status Palestina sebagai negara pengamat non anggota. Sebanyak 138 negara mendukung peningkatan status Palestina, sedangkan sembilan negara menolak dan 41 negara lainnya abstain.
Tentu saja, diantara negara yang menolak peningkatan status itu adalah Israel. Penolakan oleh Negara Zionis itu didukung sekutunya, termasuk AS dan Kanada.
Dengan status baru itu, Palestina dapat bergabung dalam organisasi PBB serta terlibat dalam perjanjian internasional. Palestina juga dapat mengadukan pelanggaran Israel dalam memperluas pembangunan permukiman di Tepi Barat Sungai Jordan dan masalah lain kepada lembaga-lembaga internasional. [IK/Rpb/bsb]
Koran Haaretz yang terbit di Tel Aviv menilai peristiwa yang terjadi pada dua hari lalu, Kamis (29/11), merupakan kekalahan memalukan bagi Israel. Dalam laporannya, Haaretz juga menilai persetujuan mayoritas anggota PBB terhadap peningkatan status Palestina sebagai negara pengamat di PBB itu merupakan peringatan kepada para pejabat Israel bahwa "kesabaran dunia atas penjajahan telah habis."
Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Kamis (29/11), mengakui peningkatan status Palestina sebagai negara pengamat non anggota. Sebanyak 138 negara mendukung peningkatan status Palestina, sedangkan sembilan negara menolak dan 41 negara lainnya abstain.
Tentu saja, diantara negara yang menolak peningkatan status itu adalah Israel. Penolakan oleh Negara Zionis itu didukung sekutunya, termasuk AS dan Kanada.
Dengan status baru itu, Palestina dapat bergabung dalam organisasi PBB serta terlibat dalam perjanjian internasional. Palestina juga dapat mengadukan pelanggaran Israel dalam memperluas pembangunan permukiman di Tepi Barat Sungai Jordan dan masalah lain kepada lembaga-lembaga internasional. [IK/Rpb/bsb]
0 comments:
Post a Comment