Sekolah Militer di Gaza yang akan dibuka bulan depan banjir peminat. Sejumlah besar siswa sekolah menengah telah menyatakan minat mereka untuk bergabung, menyusul pengumuman Departemen Pendidikan tentang akan dibukanya Sekolah Militer Jabari itu.
Kondisi itu bertolak belakang dengan Sekolah Militer Zionis yang semakin minim peminat. Para pemuda negara Yahudi dilaporkan semakin menghindari sekolah militer sehingga mendorong pemerintah menawarkan tunjangan ekonomi bagi para guru yang berhasil memotivasi siswanya masuk sekolah militer.
Seperti dilaporkan Palestinian Information Center (PIC), Menteri Pendidikan Palestina Dr. Usamah Mazini mengatakan bahwa Sekolah Militer di kota Gaza itu merupakan usulan Perdana Menteri Ismail Haniya. Sekolah tersebut diberi nama Sekolah Militer Jabari, untuk mengabadikan komandan al Qassam yang gugur dalam operasi pembunuhan Zionis.
Salah seorang peminat Sekolah Militer, Hazim Syahin, yang kini duduk di kelas 9, mengatakan bahwa motivasinya masuk di sekolah militer adalah untuk menghadapi penjajah Zionis.
“Kami di bawah penjajahan dan membutuhkan persiapan pengalaman dalam menghadapi penjajah ini untuk memeranginya dengan kesadaran dan pemahaman serta tidak serampangan," tegas remaja itu.
Sementara itu Salim Faris, seorang siswa kelas 10 yang mengaku sangat senang jika dilatih pejuang Izzudin Al Qassam, berharap dirinya bisa diterima di Sekolah Militer Jabari. [IK/IP/bsb]
Kondisi itu bertolak belakang dengan Sekolah Militer Zionis yang semakin minim peminat. Para pemuda negara Yahudi dilaporkan semakin menghindari sekolah militer sehingga mendorong pemerintah menawarkan tunjangan ekonomi bagi para guru yang berhasil memotivasi siswanya masuk sekolah militer.
Seperti dilaporkan Palestinian Information Center (PIC), Menteri Pendidikan Palestina Dr. Usamah Mazini mengatakan bahwa Sekolah Militer di kota Gaza itu merupakan usulan Perdana Menteri Ismail Haniya. Sekolah tersebut diberi nama Sekolah Militer Jabari, untuk mengabadikan komandan al Qassam yang gugur dalam operasi pembunuhan Zionis.
Salah seorang peminat Sekolah Militer, Hazim Syahin, yang kini duduk di kelas 9, mengatakan bahwa motivasinya masuk di sekolah militer adalah untuk menghadapi penjajah Zionis.
“Kami di bawah penjajahan dan membutuhkan persiapan pengalaman dalam menghadapi penjajah ini untuk memeranginya dengan kesadaran dan pemahaman serta tidak serampangan," tegas remaja itu.
Sementara itu Salim Faris, seorang siswa kelas 10 yang mengaku sangat senang jika dilatih pejuang Izzudin Al Qassam, berharap dirinya bisa diterima di Sekolah Militer Jabari. [IK/IP/bsb]
0 comments:
Post a Comment