Kelompok ulama Islam di India memutuskan untuk tidak akan menyolatkan jenazah seorang yang kecanduan minuman keras. Keputusan bersejarah ini diambil di tengah meningkatnya jumlah pemabuk di negara tersebut.
Diberitakan harian Times of India pekan ini, keputusan ini diambil pada pertemuan para imam di Bihar, sebelah timurlaut negara itu.
"Ini adalah keputusan yang bersejarah untuk menolak menyolatkan pemabuk yang meninggal. Kami berharap ini dapat memberikan pesan yang kuat untuk umat Muslim agar tidak mengkonsumsi miras," kata salah satu ulama, Hafiz Maulana Mahtab Alam Makhdumi seperti dikutip Vivanews, Jum’at (17/1).
Sikap ini adalah bentuk kejengkelan para ulama seiring meningkatnya angka pemabuk dari umat Muslim, terutama di Bihar. Hafiz menyerukan masyarakat untuk mengucilkan para pemabuk.
Jika taktik pengucilan ini tidak berhasil membuatnya berhenti minum, maka mereka akan mengancam akan menolak menyolatkan orang tersebut.
Kebijakan ini pertama kali akan diterapkan di distrik Nalanda, Bihar. Jika cara ini terbukti sukses, maka akan diterapkan seluruh negeri. [Vivanews/Bersamadakwah]
Diberitakan harian Times of India pekan ini, keputusan ini diambil pada pertemuan para imam di Bihar, sebelah timurlaut negara itu.
"Ini adalah keputusan yang bersejarah untuk menolak menyolatkan pemabuk yang meninggal. Kami berharap ini dapat memberikan pesan yang kuat untuk umat Muslim agar tidak mengkonsumsi miras," kata salah satu ulama, Hafiz Maulana Mahtab Alam Makhdumi seperti dikutip Vivanews, Jum’at (17/1).
Sikap ini adalah bentuk kejengkelan para ulama seiring meningkatnya angka pemabuk dari umat Muslim, terutama di Bihar. Hafiz menyerukan masyarakat untuk mengucilkan para pemabuk.
Jika taktik pengucilan ini tidak berhasil membuatnya berhenti minum, maka mereka akan mengancam akan menolak menyolatkan orang tersebut.
Kebijakan ini pertama kali akan diterapkan di distrik Nalanda, Bihar. Jika cara ini terbukti sukses, maka akan diterapkan seluruh negeri. [Vivanews/Bersamadakwah]
0 comments:
Post a Comment