70 Keutamaan Dzikir yang Menakjubkan (Bagian I)

Dzikir adalah amal yang memiliki banyak keutamaan. Saking banyaknya, Ibnul Qayyim Al Jauziyah menemukan tak kurang dari 70 keutamaan dzikir berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah. Berikut ini adalah bagian pertama dari 70 Keutamaan Dzikir :

1. Dzikir menenangkan hati

الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Orang-orang yang beriman, hati mereka menjadi tenang dengan dzikir mengingat Allah. Ingatlah, dengan dzikir kepada Allah, hati menjadi tenang” (QS. Ar Ra’du : 28)

2. Ganjaran dzikir adalah surga

غَنِيمَةُ مَجَالِسِ الذِّكْرِ الْجَنَّةُ

“Ghanimah (rampasan perang) majelis dzikir adalah surga” (HR. Ahmad; shahih)

3. Ahli dzikir adalah ahlul karam (ahli kemuliaan) di akhirat

يَقُولُ الرَبُّ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَيَعْلَمُ أَهْلُ الْجَمْعِ مَنْ أَهْلُ الْكَرَمِ. فَقِيلَ وَمَنْ أَهْلُ الْكَرَمِ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَجَاِلسُ الذِّكْرِ فِى الْمَسَاجِدِ

“Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Orang-orang yang berkumpul pada hari ini akan mengetahui siapa yang termasuk ahlul karam.’” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Siapakah ahlul karam itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ahli majelis-majelis dzikir di masjid-masjid.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya)

4. Dzikir adalah amal terbaik yang meninggikan derajat seseorang

أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِى دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ. قَالُوا بَلَى. قَالَ ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى

“Maukah aku kabarkan kepada kalian amal-amal terbaik, paling suci di sisi Raja kalian dan paling meninggikan derajat kalian, serta lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak, dan lebih baik daripada kalian berjumpa dengan musuh kalian, di mana kalian memancung leher mereka atau mereka memancung leher kalian? Para sahabat menjawab, “Tentu kami mau.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dzikir mengingat Allah Ta’ala.” (HR. Tirmidzi; shahih)

5. Ahli dzikir akan diampuni Allah

مَا مِنْ قَوْمٍ اجْتَمَعُوا يَذْكُرُونَ اللَّهَ لاَ يُرِيدُونَ بِذَلِكَ إِلاَّ وَجْهَهُ إِلاَّ نَادَاهُمْ مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ أَنْ قُومُوا مَغْفُوراً لَكُمْ قَدْ بُدِّلَتْ سَيِّآتُكُمْ حَسَنَاتٍ

“Tidaklah suatu kaum berkumpul seraya berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla dengan ikhlas mengharap Wajah-Nya kecuali ada yang menyeru kepadaNya, ‘Bangkitlah kalian dalam keadaan diampuni dan sungguh Aku gantikan kesalahan kalian dengan kebaikan.” (HR. Ahmad; shahih)

BAGIAN II, klik di sini