Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Gerakan Fatah menandatangani perjanjian untuk membentuk pemerintah persatuan sementara, Rabu (27/4). Perjanjian itu membuat banyak kalangan terperanjat karena sebelumnya kedua pihak terlibat persaingan sengit dan perbedaan mendalam mengenai bagaimana memecahkan konflik dengan Israel.
“Tiba saatnya bagi kita membuka lembaran baru untuk saling memahami dan mengembalikan agenda perjuangan demi merebut hak-hak kita”, ungkap Wakil ketua biro politik gerakan Hamas Abu Marzuq.
Kesepakatan membentuk pemerintah persatuan sementara sekaligus menentukan tanggal pemilihan umum itu bukanlah terjadi secara tiba-tiba. Hamas dan Fatah telah lama membahasnya di Mesir dengan diikuti serangkaian pertemuan rahasia.
Kesepakatan itu juga akan mengundang seluruh faksi di Palestina Rabu mendatang (4/5) guna menandatangani perjanjian rekonsiliasi nasional di Kairo. Mesir dipercaya sebagai mediator dalam pertemuan pekan depan di ibukotanya itu.
Perjanjian Hamas – Fatah seketika menghidupkan kembali harapan publik Palestina untuk hidup dalam persatuan dan satu kata dalam menghadapi Israel.
Sementara itu, Israel telah mewanti-wanti presiden Palestina sekaligus pemimpin gerakan Fatah Mahdmud Abbas atas akibat dari kesepakatan ini, namun Mahmud Abbas telah menolak peringatan ini. [AN/bsb]
“Tiba saatnya bagi kita membuka lembaran baru untuk saling memahami dan mengembalikan agenda perjuangan demi merebut hak-hak kita”, ungkap Wakil ketua biro politik gerakan Hamas Abu Marzuq.
Kesepakatan membentuk pemerintah persatuan sementara sekaligus menentukan tanggal pemilihan umum itu bukanlah terjadi secara tiba-tiba. Hamas dan Fatah telah lama membahasnya di Mesir dengan diikuti serangkaian pertemuan rahasia.
Kesepakatan itu juga akan mengundang seluruh faksi di Palestina Rabu mendatang (4/5) guna menandatangani perjanjian rekonsiliasi nasional di Kairo. Mesir dipercaya sebagai mediator dalam pertemuan pekan depan di ibukotanya itu.
Perjanjian Hamas – Fatah seketika menghidupkan kembali harapan publik Palestina untuk hidup dalam persatuan dan satu kata dalam menghadapi Israel.
Sementara itu, Israel telah mewanti-wanti presiden Palestina sekaligus pemimpin gerakan Fatah Mahdmud Abbas atas akibat dari kesepakatan ini, namun Mahmud Abbas telah menolak peringatan ini. [AN/bsb]
0 comments:
Post a Comment