Angka Bunuh Diri Militer AS Terus Meningkat, Sebulan 21 Tembus Kasus - Angka bunuh diri di kalangan militer AS pada bulan Mei memecahkan rekor tertinggi dalam setahun terakhir. Sebanyak 21 kasus bunuh diri potensial terjadi pada intitusi pertahanan negeri paman Sam itu. CNN menilai, Mei adalah menjadi bulan terburuk dalam hal bunuh diri dan usaha bunuh diri militer AS.
Pentagon mengumumkan statistik bunuh diri dikalangan militer pada hari Kamis lalu (16/6), menambahkan bahwa mereka masih berusaha untuk memecahkan masalah ini. Militer AS juga telah mencatat bahwa mereka masih memiliki kesulitan menemukan alasan untuk kenaikan angka bunuh diri di kalangan militer.
Tiga bulan terakhir angka bunuh diri di kalangan militer AS terus meningkat. Kasus pada Mei meningkat 31 persen dibandingkan April. Pada April terjadi 16 bunuh diri potensial, lebih dari dua kali lipat angka yang dirilis untuk bulan Maret.
Menurut dugaan dokter, salah satu alasan bisa menjadi fakta bahwa militer terus menugaskan banyak tentara yang sudah didiagnosis mengalami Post-Traumatic Stress Disorder (PSTD).
"Hari ini, tentara dan marinir melakukan tur dalam beberapa tugas dengan waktu istirahat yang sangat sedikit di antara penugasan masing-masing mereka. Meskipun mereka menderita trauma mental, dari PTSD, mereka sering ditugaskan ke Irak atau Afghanistan tanpa pengobatan sebelumnya," Dr Dahlia Wasfi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Press TV awal tahun ini.
Militer AS menyalahkan peningkatan stres akibat bertempur di Irak dan Afghanistan sebagai alasan di balik angka bunuh diri yang meningkat tinggi.
Sementara itu, Pusat Pharmacoeconomic Departemen Pertahanan di Fort Sam Houston mengatakan tahun lalu sekitar 20 persen dari tentara aktif-tugasmemakai obat psikotropika yang diresepkan termasuk antidepresan, antipsikotik dan hipnotik sedatif. [AN/EM]
Pentagon mengumumkan statistik bunuh diri dikalangan militer pada hari Kamis lalu (16/6), menambahkan bahwa mereka masih berusaha untuk memecahkan masalah ini. Militer AS juga telah mencatat bahwa mereka masih memiliki kesulitan menemukan alasan untuk kenaikan angka bunuh diri di kalangan militer.
Tiga bulan terakhir angka bunuh diri di kalangan militer AS terus meningkat. Kasus pada Mei meningkat 31 persen dibandingkan April. Pada April terjadi 16 bunuh diri potensial, lebih dari dua kali lipat angka yang dirilis untuk bulan Maret.
Menurut dugaan dokter, salah satu alasan bisa menjadi fakta bahwa militer terus menugaskan banyak tentara yang sudah didiagnosis mengalami Post-Traumatic Stress Disorder (PSTD).
"Hari ini, tentara dan marinir melakukan tur dalam beberapa tugas dengan waktu istirahat yang sangat sedikit di antara penugasan masing-masing mereka. Meskipun mereka menderita trauma mental, dari PTSD, mereka sering ditugaskan ke Irak atau Afghanistan tanpa pengobatan sebelumnya," Dr Dahlia Wasfi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Press TV awal tahun ini.
Militer AS menyalahkan peningkatan stres akibat bertempur di Irak dan Afghanistan sebagai alasan di balik angka bunuh diri yang meningkat tinggi.
Sementara itu, Pusat Pharmacoeconomic Departemen Pertahanan di Fort Sam Houston mengatakan tahun lalu sekitar 20 persen dari tentara aktif-tugasmemakai obat psikotropika yang diresepkan termasuk antidepresan, antipsikotik dan hipnotik sedatif. [AN/EM]
0 comments:
Post a Comment