Lantunan Al Qur'an Menjauhkan Pemerkosa dari Si Gadis yang Membacanya - Gadis itu berinisial MMS. Ia diculik ketika acara pesta pernikahan berlangsung di sebuah aula di Jeddah. Penculiknya belakangan diketahui berprofesi sebagai guru, sudah menikah dan memiliki lima anak. Lelaki ini telah melakukan pemerkosaan berantai sejak tahun 2008.
"Setiap kali dia mendekat, saya membaca al Qur'an dan dia kemudian menjauh," cerita MMS yang masih berusia 10 tahun itu.
Penculikan itu bermula ketika penjaga pintu sedang membantu menyiapkan makan malam. MMS membukakan pintu ketika ada ketukan. Ia menyangka lelaki itu adalah tamu. Tanpa curiga MMS mengikuti laki-laki itu keluar karena diminta bantuannya ikut mengambilkan hadiah buat pengantin.
"Ketika saya keluar, dia mendekat dan meraih tangan saya. Dia bilang kado-kado lainnya ada di dalam mobil. Dia mengajak saya untuk ikut ke mobilnya yang diparkir dekat pintu masuk aula," kata MMS bercerita lebih lanjut.
MMS menolak, tapi laki-laki itu memaksanya masuk dan memperingatkannya agar tidak berisik. Dalam waktu singkat, penculik melajukan mobilnya, menyusuri jalan-jalan kota yang tidak dikenali oleh MMS.
"Tapi, saya bisa melihat beberapa bangunan seperti tempat biliard dan gedung pernikahan lainnya," lanjut MMS.
Sesampainya di apartemen, penculik menyuruh MMS naik. Ia bilang kadonya ada di atas, lalu mereka akan kembali ke gedung pernikahan.
"Tapi, begitu saya masuk ke apartemennya, dia mendorong saya ke dalam dan mengunci pintu. Saya tidak tahu dia akan berbuat apa."
Setelah mengunci pintu, penculik itu mengambil penghisap shisha, sambil membual bahwa ia sangat mengenal ayah MMS. Dia bilang akan menelepon ayahnya supaya tidak khawatir, karena MMS akan diajak pulang setelah pesta pernikahan usai. Setelah berpura-pura menelepon ayah MMS, lelaki penculik itu memukul wajah MMS dan menyuruhnya diam.
"Laki-laki itu kemudian mulai berusaha memperkosa saya. Saya langsung membaca ayat-ayat al Qur'an. Dia lalu menjauh. Hal itu berlanjut sampai matahari terbit."
Setelah matahari terbit, si penculik menonton televisi hingga pukul 8 pagi. Lalu dia berkata akan mengantarkan MMS ke sebuah rumah di mana gadis kecil itu bisa bertemu dengan keluarganya. Ketika MMS dibawa ke mobil oleh si penculik, lagi-lagi gadis itu melakukan tindakan yang sangat cerdas.
"Saya masuk ke mobil. Dia menyuruh agar saya tetap menundukkan kepala. Tapi saya berhasil melihat beberapa gedung, termasuk apotek Al Sudais dan Rap, yang terletak dekat rumahnya. Kami tidak pergi jauh," kata MMS menceritakan peristiwa itu.
Penculik menurunkan MMS di dekat klinik Al Nahda di distrik Al Muntazahat. Setelah MMS masuk, penculik itu menghilang. MMS kemudian meminta bantuan orang di sana untuk menelopon ayahnya. Sayangnya, orang itu tidak membawa HP. Lalu MMS memanggil taksi dan meminjam telepon sopir untuk menghubungi ayahnya. Singkat cerita, taksi itu membawa MMS bertemu ayahnya.
"Ayah menangis melihat saya," kenangnya.
MMS hampir saja menjadi korban ke 13 dari penculik itu. Namun petualangannya memperkosa gadis berakhir sudah. Kecerdasan gadis yang masih duduk di SD itu berhasil membantu polisi membekuknya.
Sehari sebelum penangkapan, Mayor Sultan Al Malki dari Kepolisian Jeddah mengajak MMS menuju daerah sekitar TKP yang diingatnya. Di sana penculik terlihat berdiri di dekat sebuah toko. Petugas mengarahkan kendaraan mendekati laki-laki itu, agar MMS bisa memastikannya.
MMS tidak membenarkan bahwa orang tersebut adalah pelakunya. Tapi, ia berkata bahwa orang itu mirip dengan pria yang menculik dirinya.
Malam harinya, polisi mengajak MMS mengunjungi lokasi yang sama, untuk memastikan bahwa ia tidak mengenali rumah yang salah. MMS yakin itulah rumah penculik. Juga mobil yang digunakannya untuk menculik MMS yang diparkir di sana.
Akhirnya maniak seks itu dijebloskan ke penjara bulan lalu (9/6). Kejahatan besarnya berakhir dengan bantuan gadis yang suka membaca Al-Qur'an ini. Tilawah Al-Qur'an pula yang menyelamatkan MMS dari ancaman pemerkosaan. [AN/Hdy]
"Setiap kali dia mendekat, saya membaca al Qur'an dan dia kemudian menjauh," cerita MMS yang masih berusia 10 tahun itu.
Penculikan itu bermula ketika penjaga pintu sedang membantu menyiapkan makan malam. MMS membukakan pintu ketika ada ketukan. Ia menyangka lelaki itu adalah tamu. Tanpa curiga MMS mengikuti laki-laki itu keluar karena diminta bantuannya ikut mengambilkan hadiah buat pengantin.
"Ketika saya keluar, dia mendekat dan meraih tangan saya. Dia bilang kado-kado lainnya ada di dalam mobil. Dia mengajak saya untuk ikut ke mobilnya yang diparkir dekat pintu masuk aula," kata MMS bercerita lebih lanjut.
MMS menolak, tapi laki-laki itu memaksanya masuk dan memperingatkannya agar tidak berisik. Dalam waktu singkat, penculik melajukan mobilnya, menyusuri jalan-jalan kota yang tidak dikenali oleh MMS.
"Tapi, saya bisa melihat beberapa bangunan seperti tempat biliard dan gedung pernikahan lainnya," lanjut MMS.
Sesampainya di apartemen, penculik menyuruh MMS naik. Ia bilang kadonya ada di atas, lalu mereka akan kembali ke gedung pernikahan.
"Tapi, begitu saya masuk ke apartemennya, dia mendorong saya ke dalam dan mengunci pintu. Saya tidak tahu dia akan berbuat apa."
Setelah mengunci pintu, penculik itu mengambil penghisap shisha, sambil membual bahwa ia sangat mengenal ayah MMS. Dia bilang akan menelepon ayahnya supaya tidak khawatir, karena MMS akan diajak pulang setelah pesta pernikahan usai. Setelah berpura-pura menelepon ayah MMS, lelaki penculik itu memukul wajah MMS dan menyuruhnya diam.
"Laki-laki itu kemudian mulai berusaha memperkosa saya. Saya langsung membaca ayat-ayat al Qur'an. Dia lalu menjauh. Hal itu berlanjut sampai matahari terbit."
Setelah matahari terbit, si penculik menonton televisi hingga pukul 8 pagi. Lalu dia berkata akan mengantarkan MMS ke sebuah rumah di mana gadis kecil itu bisa bertemu dengan keluarganya. Ketika MMS dibawa ke mobil oleh si penculik, lagi-lagi gadis itu melakukan tindakan yang sangat cerdas.
"Saya masuk ke mobil. Dia menyuruh agar saya tetap menundukkan kepala. Tapi saya berhasil melihat beberapa gedung, termasuk apotek Al Sudais dan Rap, yang terletak dekat rumahnya. Kami tidak pergi jauh," kata MMS menceritakan peristiwa itu.
Penculik menurunkan MMS di dekat klinik Al Nahda di distrik Al Muntazahat. Setelah MMS masuk, penculik itu menghilang. MMS kemudian meminta bantuan orang di sana untuk menelopon ayahnya. Sayangnya, orang itu tidak membawa HP. Lalu MMS memanggil taksi dan meminjam telepon sopir untuk menghubungi ayahnya. Singkat cerita, taksi itu membawa MMS bertemu ayahnya.
"Ayah menangis melihat saya," kenangnya.
MMS hampir saja menjadi korban ke 13 dari penculik itu. Namun petualangannya memperkosa gadis berakhir sudah. Kecerdasan gadis yang masih duduk di SD itu berhasil membantu polisi membekuknya.
Sehari sebelum penangkapan, Mayor Sultan Al Malki dari Kepolisian Jeddah mengajak MMS menuju daerah sekitar TKP yang diingatnya. Di sana penculik terlihat berdiri di dekat sebuah toko. Petugas mengarahkan kendaraan mendekati laki-laki itu, agar MMS bisa memastikannya.
MMS tidak membenarkan bahwa orang tersebut adalah pelakunya. Tapi, ia berkata bahwa orang itu mirip dengan pria yang menculik dirinya.
Malam harinya, polisi mengajak MMS mengunjungi lokasi yang sama, untuk memastikan bahwa ia tidak mengenali rumah yang salah. MMS yakin itulah rumah penculik. Juga mobil yang digunakannya untuk menculik MMS yang diparkir di sana.
Akhirnya maniak seks itu dijebloskan ke penjara bulan lalu (9/6). Kejahatan besarnya berakhir dengan bantuan gadis yang suka membaca Al-Qur'an ini. Tilawah Al-Qur'an pula yang menyelamatkan MMS dari ancaman pemerkosaan. [AN/Hdy]
0 comments:
Post a Comment