Menyusul rampungnya pertukaran tawanan, Brigade Izzuddin Al Qassam menegaskan pihaknya akan melanjutkan upaya demi membebaskan seluruh tawanan yang tersisa di dalam penjara Zionis Israel.
“Jika kali ini kami berhasil membebaskan 20 persen tawanan, maka hal itu bisa berulang lagi. Proses ini tidak akan menjadi yang terakhir dan kami akan terus bekerja demi pembebasan tawanan, betapapan harga yang harus kami tanggung," tegas Jurubicara Al Qassam, Abu Ubaidah.
“Jumlah total masa hukuman yang ditetapkan kepada para tawanan yang dibebaskan dalam tahap pertama pertukaran lebih dari 92 ribu tahun, sementara jumlah total masa hukuman yang ditetapkan pada para tawanan yang dibebaskan dalam tahap kedua pertukaran adalah 2350 tahun," tambah Abu Ubaidah.
Dengan dimoderatori oleh Mesir, Hamas dan Israel sepakat untuk mengadakan pertukaran tawanan. Gilad Shalit, salah seorang serdadu Israel yang telah ditawan selama lima tahun di Gaza, dibebaskan oleh Hamas dengan syarat Israel membebaskan 1.027 tawanan Palestina. Seperti dilanda putus asa karena gagal menemukan Shalit di wilayah yang luasnya hanya 360 Km2 serta atas tekanan keluarga Shalit, pemerintah Zionis menyepakati pertukaran itu.
Shalit telah kembali ke Israel pada Oktober lalu, saat Israel melepas 477 tahanan. Ahad kemarin (18/12), Israel melepas 550 tahanan yang menuntaskan perjanjian pertukaran dengan Palestina tersebut.
Saat ini, masih terdapat ribuan warga Palestina yang mendekam di penjara-penjara Israel. Tidak sedikit diantara mereka tawanan wanita dan anak-anak. Mereka ditangkap dengan berbagai alasan, seperti menentang pemerintah Israel, mendukung perlawanan dan sejumlah alasan lainnya.
Sementara itu, pasukan Israel membentengi pangkalan militer mereka yang berbatasan dengan Gaza, akibat merebaknya kekhawatiran di pihak Israel terjadinya kembali operasi penculikan oleh faksi Palestina terhadap sejumlah tentara setelah Shalit.[IK/bsb]
“Jika kali ini kami berhasil membebaskan 20 persen tawanan, maka hal itu bisa berulang lagi. Proses ini tidak akan menjadi yang terakhir dan kami akan terus bekerja demi pembebasan tawanan, betapapan harga yang harus kami tanggung," tegas Jurubicara Al Qassam, Abu Ubaidah.
“Jumlah total masa hukuman yang ditetapkan kepada para tawanan yang dibebaskan dalam tahap pertama pertukaran lebih dari 92 ribu tahun, sementara jumlah total masa hukuman yang ditetapkan pada para tawanan yang dibebaskan dalam tahap kedua pertukaran adalah 2350 tahun," tambah Abu Ubaidah.
Dengan dimoderatori oleh Mesir, Hamas dan Israel sepakat untuk mengadakan pertukaran tawanan. Gilad Shalit, salah seorang serdadu Israel yang telah ditawan selama lima tahun di Gaza, dibebaskan oleh Hamas dengan syarat Israel membebaskan 1.027 tawanan Palestina. Seperti dilanda putus asa karena gagal menemukan Shalit di wilayah yang luasnya hanya 360 Km2 serta atas tekanan keluarga Shalit, pemerintah Zionis menyepakati pertukaran itu.
Shalit telah kembali ke Israel pada Oktober lalu, saat Israel melepas 477 tahanan. Ahad kemarin (18/12), Israel melepas 550 tahanan yang menuntaskan perjanjian pertukaran dengan Palestina tersebut.
Saat ini, masih terdapat ribuan warga Palestina yang mendekam di penjara-penjara Israel. Tidak sedikit diantara mereka tawanan wanita dan anak-anak. Mereka ditangkap dengan berbagai alasan, seperti menentang pemerintah Israel, mendukung perlawanan dan sejumlah alasan lainnya.
Sementara itu, pasukan Israel membentengi pangkalan militer mereka yang berbatasan dengan Gaza, akibat merebaknya kekhawatiran di pihak Israel terjadinya kembali operasi penculikan oleh faksi Palestina terhadap sejumlah tentara setelah Shalit.[IK/bsb]
0 comments:
Post a Comment