Sejumlah sumber dari pihak Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakan bahwa Pemerintah Israel meminta izin untuk mendaratkan dua pesawatnya di Kairo dalam rangka mengangkut barang-barang mereka dari kedubesnya di Kairo. Demikian, Al Jazeera, Kamis (21/3).
”Kedutaan Israel menghubungi kami pada hari Selasa untuk meminta izin pendaratan 2 pesawat di Kairo untuk mengangkut peralatan mereka,” ungkap sumber itu.
Sementara itu, sumber dari bandara Kairo juga menyampaikan kesiapannya menerima dua pesawat tersebut.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab mengapa pihak Zionis memutuskan untuk mengosongkan kedutaannya. Namun, agaknya kedutaan besar Israel "terpengaruh" putusan parlemen Mesir dan lebih memilih hengkang dari Kairo daripada diusir.
Sebelumnya, Senin pekan lalu (12/3), Parlemen Mesir meminta pemerintah mengusir Duta Besar Israel di Kairo, setelah negara Zionis itu membombardir Gaza untuk kesekian kalinya. Parlemen menyerahkan tindak lanjut keputusan itu untuk ditangani Komisi urusan Arab yang kemudian menggelar rapat koordinasi bersama pemerintah, Selasa (20/3).
Meskipun pemerintah belum menyetujui, putusan parlemen Mesir yang "berani" itu telah tersiar ke seluruh dunia. [IK/Ajz/Hdy]
”Kedutaan Israel menghubungi kami pada hari Selasa untuk meminta izin pendaratan 2 pesawat di Kairo untuk mengangkut peralatan mereka,” ungkap sumber itu.
Sementara itu, sumber dari bandara Kairo juga menyampaikan kesiapannya menerima dua pesawat tersebut.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab mengapa pihak Zionis memutuskan untuk mengosongkan kedutaannya. Namun, agaknya kedutaan besar Israel "terpengaruh" putusan parlemen Mesir dan lebih memilih hengkang dari Kairo daripada diusir.
Sebelumnya, Senin pekan lalu (12/3), Parlemen Mesir meminta pemerintah mengusir Duta Besar Israel di Kairo, setelah negara Zionis itu membombardir Gaza untuk kesekian kalinya. Parlemen menyerahkan tindak lanjut keputusan itu untuk ditangani Komisi urusan Arab yang kemudian menggelar rapat koordinasi bersama pemerintah, Selasa (20/3).
Meskipun pemerintah belum menyetujui, putusan parlemen Mesir yang "berani" itu telah tersiar ke seluruh dunia. [IK/Ajz/Hdy]
0 comments:
Post a Comment