Pernyataan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang yang menginginkan pemerintah RI membuka hubungan diplomatik dengan Israel, Ahad lalu (25/3), adalah upaya untuk mengalihkan isu kenaikan BBM. Demikian Direktur The Community Of Ideological Islamic Analys (CIIA) dan pemerhati kontra-terorisme, Harist Abu Ulya, Selasa (27/3).
“Hati-hati umat Islam dengan pengalihan isu melalui organ-orang intelijen yang dimiliki. BBM masih menjadi topik hot yang tidak bisa digeser dengan isu terorisme, Syiah, Israel atau konflik sosial oleh preman dan sebagainya... urusan perut melawan maling-maling berdasi dengan atas nama UU yang manipulatif,” kata Harits.
Sependapat dengan Harist, Direktur Lembaga Kajian Syariat Islam (LKSI) Fauzan al Anshari menilai, isu hubungan dengan Israel dimanfaatkan pihak intelijen karena ia menilai pesantren di Indramayu itu dekat dengan kalangan intelijen.
“Ini lagi-lagi pengalihan isu yang cukup seksi karena isu Israel akan direspon umat Islam sehingga beralih dari isu BBM dan dipakai sebagai jubir adalah Al-Zaytun yang dekat dengan BIN,” ujarnya.
Ahad lalu, di hadapan Menteri Agama Suryadharma Ali, Gumilang berharap agar Indonesia bisa membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Dalam pertemuan itu, Gumilang juga menyuguhkan lagu dari Israel yang dinyanyikan oleh empat santri gadis Al-Zaytun. Gumilang menyebut lagu itu sebagai “perkenalan.”
''Ini perkenalan dulu. Kita doakan saja semoga hubungan diplomatik dengan Israel bisa lancar,'' katanya.
Gumilang juga menyatakan bahwa Israel tidak sedang menjajah Palestina. ''Israel itu bukan menjajah tapi sedang membagi dua wilayah saja,'' ujarnya. [IK/Hdy/bsb]
“Hati-hati umat Islam dengan pengalihan isu melalui organ-orang intelijen yang dimiliki. BBM masih menjadi topik hot yang tidak bisa digeser dengan isu terorisme, Syiah, Israel atau konflik sosial oleh preman dan sebagainya... urusan perut melawan maling-maling berdasi dengan atas nama UU yang manipulatif,” kata Harits.
Sependapat dengan Harist, Direktur Lembaga Kajian Syariat Islam (LKSI) Fauzan al Anshari menilai, isu hubungan dengan Israel dimanfaatkan pihak intelijen karena ia menilai pesantren di Indramayu itu dekat dengan kalangan intelijen.
“Ini lagi-lagi pengalihan isu yang cukup seksi karena isu Israel akan direspon umat Islam sehingga beralih dari isu BBM dan dipakai sebagai jubir adalah Al-Zaytun yang dekat dengan BIN,” ujarnya.
Ahad lalu, di hadapan Menteri Agama Suryadharma Ali, Gumilang berharap agar Indonesia bisa membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Dalam pertemuan itu, Gumilang juga menyuguhkan lagu dari Israel yang dinyanyikan oleh empat santri gadis Al-Zaytun. Gumilang menyebut lagu itu sebagai “perkenalan.”
''Ini perkenalan dulu. Kita doakan saja semoga hubungan diplomatik dengan Israel bisa lancar,'' katanya.
Gumilang juga menyatakan bahwa Israel tidak sedang menjajah Palestina. ''Israel itu bukan menjajah tapi sedang membagi dua wilayah saja,'' ujarnya. [IK/Hdy/bsb]
0 comments:
Post a Comment