Nama Madjid Bougherra memang tidak setenar Mesut Ozil, Kolo Tore atau Samir Nasri. Namun pemain sepakbola Muslim kelahiran 7 Oktober 1982 itu tak kalah hebat dalam urusan mensyiarkan Islam.
Bougherra yang pernah menjadi kandidat pemain terbaik Afrika 2010 itu sangat getol memperjuangkan Palestina. Ia berjanji memboikot pertandingan melawan tim Israel, meskipun ancamannya adalah dikenai sanksi.
Caranya, pemain klub Ranger dan bek timnas Aljazair itu tidak mau diterjunkan jika timnya nanti ternyata harus berhadapan dengan tim Israel. Bagi Bougherra, bersedia melawan tim Israel berarti mengakui eksistensi bangsa Zionis itu. Padahal Zionis Israel berdiri di atas Palestina yang dirampasnya secara tidak sah.
“Saya akan memboikot pertandingan melawan tim Israel tanpa keraguan sedikitpun,” kata Bougherra.
Ia juga menyeru kepada seluruh pemain Muslim lain agar berani menyuarakan kebenaran sehingga rakyat Palestina terbebas dari cengkeraman Israel.
“Sebagai Muslim yang mendukung perjuangan Palestina, saya tidak akan pernah menghadapi tim dari Israel,” tegasnya.
Sebelumnya, pada Januari 2009 lalu, ketika masih memperkuat Glasgow Rangers, dalam sebuah pertandingan Bougherra memaksa mengenakan gelang hitam sebagai bentuk protes terhadap aksi militer Israel di Gaza.
Wasit yang memimpin pertandingan saat itu bisa saja melarang Bougherra ikut bermain. Namun Bougherra kukuh dan telah bersumpah sebelumnya bahwa tidak akan takut dihukum oleh otoritas sepakbola Skotlandia maupun FIFA. [IK/Rpb/bsb]
Bougherra yang pernah menjadi kandidat pemain terbaik Afrika 2010 itu sangat getol memperjuangkan Palestina. Ia berjanji memboikot pertandingan melawan tim Israel, meskipun ancamannya adalah dikenai sanksi.
Caranya, pemain klub Ranger dan bek timnas Aljazair itu tidak mau diterjunkan jika timnya nanti ternyata harus berhadapan dengan tim Israel. Bagi Bougherra, bersedia melawan tim Israel berarti mengakui eksistensi bangsa Zionis itu. Padahal Zionis Israel berdiri di atas Palestina yang dirampasnya secara tidak sah.
“Saya akan memboikot pertandingan melawan tim Israel tanpa keraguan sedikitpun,” kata Bougherra.
Ia juga menyeru kepada seluruh pemain Muslim lain agar berani menyuarakan kebenaran sehingga rakyat Palestina terbebas dari cengkeraman Israel.
“Sebagai Muslim yang mendukung perjuangan Palestina, saya tidak akan pernah menghadapi tim dari Israel,” tegasnya.
Sebelumnya, pada Januari 2009 lalu, ketika masih memperkuat Glasgow Rangers, dalam sebuah pertandingan Bougherra memaksa mengenakan gelang hitam sebagai bentuk protes terhadap aksi militer Israel di Gaza.
Wasit yang memimpin pertandingan saat itu bisa saja melarang Bougherra ikut bermain. Namun Bougherra kukuh dan telah bersumpah sebelumnya bahwa tidak akan takut dihukum oleh otoritas sepakbola Skotlandia maupun FIFA. [IK/Rpb/bsb]
0 comments:
Post a Comment