Tempo.co bekerja sama dengan Politicawave.com melakukan riset dengan menangkap jutaan percakapan di Internet. Hasil riset yang dilansir Selasa petang (1/5) itu menunjukkan, pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Hidayat-Didik mendapatkan simpati publik tertinggi dengan 97,83 persen, diikuti Jokowi-Ahok dengan 85,06 persen. Sedangkan calon incumbent Foke-Nara hanya mendapatkan simpati 47,5 persen.
Pemimpin Redaksi Tempo.co, Daru Priyambodo menjelaskan, akhir bulan April lalu pasangan Foke-Nara "menguasai" perbincangan di sosial media. Meski demikian, percakapan itu tidak mempengaruhi simpati masyarakat terhadap pasangan yang didukung Partai Demokrat itu.
"Percakapan tentang Foke-Nara (demikian Fauzi-Nahrowi biasa dipanggil) itu riuh tapi rendah. Riuh karena banyak dipercakapkan, tapi rendah nilainya. Karena percakapannya kebanyakan mengandung unsur negatif," terang Daru.
Sebelumnya, pada awal April jumlah buzz--percakapan yang terjadi atas suatu brand di sosial media--pasangan Foke-Nara sempat tertinggal. Dalam satu hari hanya dipercakapkan 300-1.500 pesan per hari. Angka itu jauh di bawah pasangan Hidayat -Didik, Hendardji-Ahmad, apalagi Jokowi-Ahok. Nilai buzz Foke-Nara hanya menang dari pasangan Faisal-Biem.
Pada akhir April, keadaan berbalik 180 derajat. Foke-Nara justru memimpin jumlah percakapan pada akhir bulan lalu.
"Tapi percakapan saja tidak mempengaruhi simpati untuk pasangan itu. Banyaknya percakapan tidak menggambarkan sentimen positif tentang mereka," imbuh Daru. [IK/Tmp]
Pemimpin Redaksi Tempo.co, Daru Priyambodo menjelaskan, akhir bulan April lalu pasangan Foke-Nara "menguasai" perbincangan di sosial media. Meski demikian, percakapan itu tidak mempengaruhi simpati masyarakat terhadap pasangan yang didukung Partai Demokrat itu.
"Percakapan tentang Foke-Nara (demikian Fauzi-Nahrowi biasa dipanggil) itu riuh tapi rendah. Riuh karena banyak dipercakapkan, tapi rendah nilainya. Karena percakapannya kebanyakan mengandung unsur negatif," terang Daru.
Sebelumnya, pada awal April jumlah buzz--percakapan yang terjadi atas suatu brand di sosial media--pasangan Foke-Nara sempat tertinggal. Dalam satu hari hanya dipercakapkan 300-1.500 pesan per hari. Angka itu jauh di bawah pasangan Hidayat -Didik, Hendardji-Ahmad, apalagi Jokowi-Ahok. Nilai buzz Foke-Nara hanya menang dari pasangan Faisal-Biem.
Pada akhir April, keadaan berbalik 180 derajat. Foke-Nara justru memimpin jumlah percakapan pada akhir bulan lalu.
"Tapi percakapan saja tidak mempengaruhi simpati untuk pasangan itu. Banyaknya percakapan tidak menggambarkan sentimen positif tentang mereka," imbuh Daru. [IK/Tmp]
0 comments:
Post a Comment