Di barisan militer Israel, kini ada 12 ribu warga Muslim Arab. Sebanyak 1120 tentara berasal dari warga Mesir yang tinggal di Israel, selebihnya Arab Palestina yang tinggal di permukiman Israel. Lebih dari itu, menurut studi yang dilakukan Pusat Studi Strategi dan Politik “Java” milik Bar Eilan, pemuda-pemuda Mesir yang bekerja di militer Israel adalah personel yang paling loyal dan bersungguh-sungguh. Mereka memperoleh gaji 4000 hingga 4500 Syekel (sekitar 9 hingga 11 juta rupiah) per bulan.
Menurut Fayez Abu Syamalah, seperti dimuat InfoPalestina Jum'at (27/7) lalu, fenomena itu sebenarnya bukan hal baru. Sejak lama sekian banyak warga Arab rela menembakkan peluru kepada saudara-sauara mereka sendiri dengan imbalan uang. Selain menjadi tentara, ada juga warga Muslim Arab yang menjadi agen dan mata-mata Zionis.
Lebih jauh Syamalah mengungkapkan, mereka diterima menjadi pasukan Israel adalah mereka yang meyakini dan mendukung eksistensi Israel.
Fakta bahwa mereka tidak ragu-ragu menangkap dan menembaki sesama Muslim Arab sendiri, menunjukkan bahwa aqidah mereka bukan lagi aqidah Islam yang benar. [IK/IP]
Menurut Fayez Abu Syamalah, seperti dimuat InfoPalestina Jum'at (27/7) lalu, fenomena itu sebenarnya bukan hal baru. Sejak lama sekian banyak warga Arab rela menembakkan peluru kepada saudara-sauara mereka sendiri dengan imbalan uang. Selain menjadi tentara, ada juga warga Muslim Arab yang menjadi agen dan mata-mata Zionis.
Lebih jauh Syamalah mengungkapkan, mereka diterima menjadi pasukan Israel adalah mereka yang meyakini dan mendukung eksistensi Israel.
Fakta bahwa mereka tidak ragu-ragu menangkap dan menembaki sesama Muslim Arab sendiri, menunjukkan bahwa aqidah mereka bukan lagi aqidah Islam yang benar. [IK/IP]
0 comments:
Post a Comment