"Begini, Pak," kata Bu Yaya kepada konselor, pelan, seperti tertahan beban yang berat, "Suami saya akhir-akhir asyik BBM-an. Pada awalnya biasa-biasa saja, tetapi beberapa hari kemudian penampilannya mulai berubah. Rapi. Klimis. Pakai parfum. Kebersamaannya dengan saya dan anak-anak juga makin berkurang. Saya mencoba menyelidiki, dan hasilnya, ternyata suami saya kena CLBK. Cinta lama bersemi kembali."
Demikian kira-kira salah satu dialog, Ahad (14/10) siang kemarin. Dialog antara Bu Yaya (bukan nama sebenarnya) dan konselor itu adalah simulasi yang diperagakan peserta Pembekalan Konselor Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang diselenggarakan DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Gresik.
Tak kurang dari 20 calon konselor RKI mendapatkan pembekalan selama sehari. Selain "ditatar" dengan sejumlah materi, peserta juga diasah kemampuannya dalam menyelesaikan problem rumah tangga. Diantaranya melalui simulasi "curhat prakter" tersebut. Dalam seni yang boleh dibilang paling menarik itu, beragam persoalan rumah tangga muncul dari para suami dan istri. Ada persoalan Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK), perselingkuhan, hingga masalah pendidikan anak. Peserta yang berperan sebagai konselor kemudian memberikan solusi yang sebenarnya digali dari pendapat klien sendiri.
Pembekalan konselor RKI bukanlah satu-satunya pembinaan yang diberikan oleh PKS kepada para konselor. Pembinaan rutin dan forum diskusi konselor juga diprogramkan untuk meningkatkan kompetensi konselor RKI dengan ilmu, wawasan dan berbagai ketrampilan yang diperlukan selaku konselor keluarga.
"Sebagaimana amanah dari DPP dan DPW, DPD PKS Gresik serius membekali konselor dan mengelola program RKI ini. Kita ingin masyarakat kita bukan saja sejahtera secara ekonomi tetapi juga bahagia batiniyahnya, khususnya dalam berkeluarga. PKS siap membantu masyarakat menyelesaikan problem rumah tangga," kata Ketua DPD PKS Gresik Adi Wisnugraha kepada bersamadakwah.com, Senin (15/10).
RKI merupakan program nasional PKS yang dilaunching tahun lalu dalam rangka mengokohkan keluarga Indonesia. Melalui RKI, partai Islam itu memberikan pelayanan dan bekal kepada suami, istri, ayah dan ibu agar lebih harmonis dan mampu menyelesaikan problematika keluarga. Selain memberikan pelatihan keluarga dan parenting, RKI juga melayani konseling keluarga. Hingga saat ini, telah terbentuk ratusan RKI di 33 provinsi seluruh Indonesia. [JJ/lgs]
Demikian kira-kira salah satu dialog, Ahad (14/10) siang kemarin. Dialog antara Bu Yaya (bukan nama sebenarnya) dan konselor itu adalah simulasi yang diperagakan peserta Pembekalan Konselor Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang diselenggarakan DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Gresik.
Tak kurang dari 20 calon konselor RKI mendapatkan pembekalan selama sehari. Selain "ditatar" dengan sejumlah materi, peserta juga diasah kemampuannya dalam menyelesaikan problem rumah tangga. Diantaranya melalui simulasi "curhat prakter" tersebut. Dalam seni yang boleh dibilang paling menarik itu, beragam persoalan rumah tangga muncul dari para suami dan istri. Ada persoalan Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK), perselingkuhan, hingga masalah pendidikan anak. Peserta yang berperan sebagai konselor kemudian memberikan solusi yang sebenarnya digali dari pendapat klien sendiri.
Pembekalan konselor RKI bukanlah satu-satunya pembinaan yang diberikan oleh PKS kepada para konselor. Pembinaan rutin dan forum diskusi konselor juga diprogramkan untuk meningkatkan kompetensi konselor RKI dengan ilmu, wawasan dan berbagai ketrampilan yang diperlukan selaku konselor keluarga.
"Sebagaimana amanah dari DPP dan DPW, DPD PKS Gresik serius membekali konselor dan mengelola program RKI ini. Kita ingin masyarakat kita bukan saja sejahtera secara ekonomi tetapi juga bahagia batiniyahnya, khususnya dalam berkeluarga. PKS siap membantu masyarakat menyelesaikan problem rumah tangga," kata Ketua DPD PKS Gresik Adi Wisnugraha kepada bersamadakwah.com, Senin (15/10).
RKI merupakan program nasional PKS yang dilaunching tahun lalu dalam rangka mengokohkan keluarga Indonesia. Melalui RKI, partai Islam itu memberikan pelayanan dan bekal kepada suami, istri, ayah dan ibu agar lebih harmonis dan mampu menyelesaikan problematika keluarga. Selain memberikan pelatihan keluarga dan parenting, RKI juga melayani konseling keluarga. Hingga saat ini, telah terbentuk ratusan RKI di 33 provinsi seluruh Indonesia. [JJ/lgs]
0 comments:
Post a Comment