Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, langkah Turki dalam pengelolaan zakat patut dicontoh di Indonesia. Negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan itu telah memiliki puluhan sekolah pendidikan agama yang bersumber dari zakat para pengusaha.
Belajar dari model pengelolaan zakat di Turki tersebut, Suryadharma menggagas wadah untuk menghimpun zakat yang dikeluarkan kalangan pengusaha Muslim yang bertujuan mengoptimalkan zakat mereka untuk pengentasan kemiskinan.
"Melalui wadah yang dibentuk nantinya, maka zakat yang dikeluarkan para pengusaha Muslim dapat difokuskan pada penanggulangan kemiskinan di negeri ini," kata Suryadharma di Padang, Ahad, (6/1).
Lebih jauh tentang model pengelolaan zakat di Turki, Suryadharma menjelaskan, wadah zakat pengusaha tersebut dikelola langsung oleh kalangan pengusaha juga.
"Jadi, wadah untuk penampung zakat yang direncanakan tersebut dikelola langsung kalangan pengusaha Muslim, tetapi penekanan penyaluran zakatnya akan fokus kepada hal yang produktif," tandasnya.
Potensi tersebut, menurut Suryadharma, sangat terbuka karena prinsipnya pengusaha Muslim setiap tahun mengeluarkan zakat dari usahanya. Namun di Indonesia selama ini belum terhimpun dan penyaluran masih terpisah sehingga zakat yang dikeluarkan belum sampai pada taraf pengentasan kemiskinan. [IK/Rpb/bsb]
Belajar dari model pengelolaan zakat di Turki tersebut, Suryadharma menggagas wadah untuk menghimpun zakat yang dikeluarkan kalangan pengusaha Muslim yang bertujuan mengoptimalkan zakat mereka untuk pengentasan kemiskinan.
"Melalui wadah yang dibentuk nantinya, maka zakat yang dikeluarkan para pengusaha Muslim dapat difokuskan pada penanggulangan kemiskinan di negeri ini," kata Suryadharma di Padang, Ahad, (6/1).
Lebih jauh tentang model pengelolaan zakat di Turki, Suryadharma menjelaskan, wadah zakat pengusaha tersebut dikelola langsung oleh kalangan pengusaha juga.
"Jadi, wadah untuk penampung zakat yang direncanakan tersebut dikelola langsung kalangan pengusaha Muslim, tetapi penekanan penyaluran zakatnya akan fokus kepada hal yang produktif," tandasnya.
Potensi tersebut, menurut Suryadharma, sangat terbuka karena prinsipnya pengusaha Muslim setiap tahun mengeluarkan zakat dari usahanya. Namun di Indonesia selama ini belum terhimpun dan penyaluran masih terpisah sehingga zakat yang dikeluarkan belum sampai pada taraf pengentasan kemiskinan. [IK/Rpb/bsb]
0 comments:
Post a Comment