Dua puluh jemaah Ahmadiyah dari Desa Tenjowaringin dan Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, berikrar masuk Islam, di Masjid Agung Pemkab, Jalan Bojongkoneng, Singaparna, Senin (20/5). Ikrar yang disaksikan ratusan mantan jemaah Ahmadiyah yang telah lebih dulu masuk Islam itu membuat Menteri Agama Suryadharma Ali menangis haru.
Setelah proses ikrar syahadat yang dipimpin Kepala Kemenag Kabupaten Tasikmalaya Danial Abdul Holik selesai, Menag memberikan piagam surat pernyataan ikrar secara simbolis kepada salah seorang warga.
Warga Tasikmalaya penganut Ahmadiyah sejatinya menjadi Ahmadiyah karena keturunan. Setelah mereka mengetahui Islam yang sebenarnya dan kesesatan Ahmadiyah, mereka pun memutuskan masuk Islam. Demikian terungkap dari sambutan mantan jemaah Ahmadiyah Rani Rahmawati.
"Kami rata-rata memeluk ajaran Ahmadiyah karena keturunan. Tapi setelah secara rutin diberi pengetahuan tentang kebenaran agama Islam, kami akhirnya masuk Islam," kata Rani dalam sambutannya seperti dikutip Hidayatullah.
Menurut Rani, salah satu alasan ia masuk Islam adalah, selain adanya nabi setelah Nabi Muhammad juga terjadi perubahan-perubahan isi Al Quran dalam ajaran Ahmadiyah.
"Kedua faktor paling substansi itu menyadarkan kami untuk memeluk agama Islam secara benar," kata Rani yang berprofesi sebagai guru PAUD ini.
Dalam kesempatan tersebut Menag mengatakan akan membantu perekonomian mantan anggota jemaah Ahmadiyah di Kabupaten Tasikmalaya. Juga memberikan beasiswa bagi anak-anak yang tidak lagi bisa sekolah, setelah keluar dari jemaah Ahmadiyah.
Kepala Kemenag Kabupaten Tasikmalaya, mengatakan warga jemaah Ahmadiyah telah kembali memeluk agama Islam jumlahnya 732 orang. Sementara jemaah Ahmadiyah yang bertahan dengan keyakinannya, jumlahnya 4.216 orang.
"Perlahan-lahan warga mulai sadar dan akhirnya menyatakan keinginannya masuk Islam. Untuk memfasilitasi kegiatan ibadah mereka, di lokasi sudah dibangun mesjid serta ada pengajian rutin dengan ulama dari MUI," kata Danial. [IK/Hdy]
Setelah proses ikrar syahadat yang dipimpin Kepala Kemenag Kabupaten Tasikmalaya Danial Abdul Holik selesai, Menag memberikan piagam surat pernyataan ikrar secara simbolis kepada salah seorang warga.
Warga Tasikmalaya penganut Ahmadiyah sejatinya menjadi Ahmadiyah karena keturunan. Setelah mereka mengetahui Islam yang sebenarnya dan kesesatan Ahmadiyah, mereka pun memutuskan masuk Islam. Demikian terungkap dari sambutan mantan jemaah Ahmadiyah Rani Rahmawati.
"Kami rata-rata memeluk ajaran Ahmadiyah karena keturunan. Tapi setelah secara rutin diberi pengetahuan tentang kebenaran agama Islam, kami akhirnya masuk Islam," kata Rani dalam sambutannya seperti dikutip Hidayatullah.
Menurut Rani, salah satu alasan ia masuk Islam adalah, selain adanya nabi setelah Nabi Muhammad juga terjadi perubahan-perubahan isi Al Quran dalam ajaran Ahmadiyah.
"Kedua faktor paling substansi itu menyadarkan kami untuk memeluk agama Islam secara benar," kata Rani yang berprofesi sebagai guru PAUD ini.
Dalam kesempatan tersebut Menag mengatakan akan membantu perekonomian mantan anggota jemaah Ahmadiyah di Kabupaten Tasikmalaya. Juga memberikan beasiswa bagi anak-anak yang tidak lagi bisa sekolah, setelah keluar dari jemaah Ahmadiyah.
Kepala Kemenag Kabupaten Tasikmalaya, mengatakan warga jemaah Ahmadiyah telah kembali memeluk agama Islam jumlahnya 732 orang. Sementara jemaah Ahmadiyah yang bertahan dengan keyakinannya, jumlahnya 4.216 orang.
"Perlahan-lahan warga mulai sadar dan akhirnya menyatakan keinginannya masuk Islam. Untuk memfasilitasi kegiatan ibadah mereka, di lokasi sudah dibangun mesjid serta ada pengajian rutin dengan ulama dari MUI," kata Danial. [IK/Hdy]
0 comments:
Post a Comment