Sebuah tanda kekuasaan Allah menghiasi langit Bandung, petang tadi. Awan pelangi, demikian istilah untuk awan warna-warni yang jarang dijumpai ini, tampak di langit kota Bandung dan sekitarnya sejak pukul 17.10 WIB hingga pukul 17.35 WIB.
Sontak, penampakan “aneh” itu menarik warga Bandung dan sekitarnya.
"Awannya aneh, itu saja. Bagian warna pelanginya melingkar di bagian atas awan yang pekat, Saya baru lihat awan seperti itu," kata Ny Dini (40), warga Ciparay Kabupaten Bandung.
Kantor berita Antara melansir, banyak warga yang mengabadikan awan pelangi itu dengan menggunakan kamera ponsel. Sayangnya, sampai berita ini ditulis, foto awan pelangi yang dimaksudkan tidak dilansir. Antara sendiri hanya menggunakan foto ilustrasi seperti pada berita ini.
Awan pelangi terjadi dalam kondisi langit cerah dan matahari hendak terbenam di ufuk barat dengan membentuk awan cumulus nimbus.
"Pelangi selama ini terbentuk saat hujan rintik, lha ini terjadi di atas awan. Benar-benar keagungan Allah," kata Evi, warga lainnya.
Setelah tampak sekitar 25 menit, lambat laut awan pelangi itu memudar dan hilang seiring dengan redupnya sinar matahari. [AM/Ant]
Sontak, penampakan “aneh” itu menarik warga Bandung dan sekitarnya.
"Awannya aneh, itu saja. Bagian warna pelanginya melingkar di bagian atas awan yang pekat, Saya baru lihat awan seperti itu," kata Ny Dini (40), warga Ciparay Kabupaten Bandung.
Kantor berita Antara melansir, banyak warga yang mengabadikan awan pelangi itu dengan menggunakan kamera ponsel. Sayangnya, sampai berita ini ditulis, foto awan pelangi yang dimaksudkan tidak dilansir. Antara sendiri hanya menggunakan foto ilustrasi seperti pada berita ini.
Awan pelangi terjadi dalam kondisi langit cerah dan matahari hendak terbenam di ufuk barat dengan membentuk awan cumulus nimbus.
"Pelangi selama ini terbentuk saat hujan rintik, lha ini terjadi di atas awan. Benar-benar keagungan Allah," kata Evi, warga lainnya.
Setelah tampak sekitar 25 menit, lambat laut awan pelangi itu memudar dan hilang seiring dengan redupnya sinar matahari. [AM/Ant]
0 comments:
Post a Comment