Indonesia Israel Public Affairs Comitte (IIPAC) memberi dukungan penuh kepada politisi Partai Golkar Tantowi Yahya yang telah berkunjung ke Israel pada akhir Mei lalu. Organisasi Israel itu juga memperingatkan Indonesia agar tidak “main-main” dengan Israel jika tidak ingin mengundang perang.
Direktur Eksekutif IIPAC Benjamin Kethang membela Tantowi dan menyebut laporan ke Badan Kehormatan (BK) DPR RI sebagai pembunuhan karakter. Benjamin menegaskan, setiap orang berhak ke negara yang mencaplok tanah Palestina itu.
"Ada pembunuhan karakter pada Tantowi Yahya, setiap orang berhak ke Israel kalau dipahami politis sungguh salah besar. Karena persoalan perdagangan antara Israel dan Indonesia tidak ada masalah," kata Benjamin dikutip dari inilah.com, Selasa (2/7).
Benjamin mengancam BK jika laporan itu diproses. Yahudi dan Israel tidak tinggal diam.
"Itu namanya minta perang. Kalau keterlaluan bisa dilakukan sabotase politik dan keamanan," ancam alumnus Hebrew University Jerusalem tahun 2006 ini.
Sebelumnya, Palestine Liberation Indonesia (PLI) melaporkan Tantowi ke BK pada Senin (17/6) lalu. Alasan pelaporan karena pemerintah Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan kedatangan Tantowi mengatasnamakan anggota Komisi I DPR.
Tantowi sendiri telah mengakui bahwa ia berkunjung ke Israel, setelah media dari negara zionis memberitakan beberapa pekan setelah kunjungannya usai. Tantowi mengaku, kunjungannya ke negara zionis itu berlangsung selama empat hari, terhitung sejak 27 Mei sampai 1 Juni 2013. Ia berdalih, merasa perlu ke Israel untuk melihat proses perdamaian Israel-Palestina dan perkembangan terkini Arab Spring. Dari kunjungan itu ia menyimpulkan, Israel belum adil kepada Palestina, tetapi ia meyakinkan bahwa negara zionis itu tidak memusuhi Islam. [AM/Inl/bsb]
Direktur Eksekutif IIPAC Benjamin Kethang membela Tantowi dan menyebut laporan ke Badan Kehormatan (BK) DPR RI sebagai pembunuhan karakter. Benjamin menegaskan, setiap orang berhak ke negara yang mencaplok tanah Palestina itu.
"Ada pembunuhan karakter pada Tantowi Yahya, setiap orang berhak ke Israel kalau dipahami politis sungguh salah besar. Karena persoalan perdagangan antara Israel dan Indonesia tidak ada masalah," kata Benjamin dikutip dari inilah.com, Selasa (2/7).
Benjamin mengancam BK jika laporan itu diproses. Yahudi dan Israel tidak tinggal diam.
"Itu namanya minta perang. Kalau keterlaluan bisa dilakukan sabotase politik dan keamanan," ancam alumnus Hebrew University Jerusalem tahun 2006 ini.
Sebelumnya, Palestine Liberation Indonesia (PLI) melaporkan Tantowi ke BK pada Senin (17/6) lalu. Alasan pelaporan karena pemerintah Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan kedatangan Tantowi mengatasnamakan anggota Komisi I DPR.
Tantowi sendiri telah mengakui bahwa ia berkunjung ke Israel, setelah media dari negara zionis memberitakan beberapa pekan setelah kunjungannya usai. Tantowi mengaku, kunjungannya ke negara zionis itu berlangsung selama empat hari, terhitung sejak 27 Mei sampai 1 Juni 2013. Ia berdalih, merasa perlu ke Israel untuk melihat proses perdamaian Israel-Palestina dan perkembangan terkini Arab Spring. Dari kunjungan itu ia menyimpulkan, Israel belum adil kepada Palestina, tetapi ia meyakinkan bahwa negara zionis itu tidak memusuhi Islam. [AM/Inl/bsb]
0 comments:
Post a Comment