Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkomentar tentang insiden bentrok di Kendal, Jawa Tengah, yang terjadi pada Kamis (18/7) lalu. Menurut SBY, ajaran Agama Islam tidak memperbolehkan main hakim sendiri.
"Islam tidak identik dengan main hakim sendiri. Islam juga tidak identik dengan tindakan-tindakan perusakan," ujar SBY di acara Buka Puasa Bersama PT Pertamina, di Gedung JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (21/7) seperti dikutip detik.com.
Menurut SBY, tindakan FPI yang kerap melakukan aksi sweeping seperti yang terjadi di Kendal memalukan agama Islam dan mencederainya.
"Sangat jelas kalau ada elemen melakukan itu dan mengatasnamakan Islam justru memalukan agama Islam, mencederai agama Islam. Saya harus katakan itu saudara-saudara," tambahnya.
SBY menegaskan, langkah hukum akan diambil terkait peristiwa yang terjadi 18 Juli kemarin. Dia berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR RI Hasrul Azwar menilai, bentrok yang terjadi di Kendal, bukan semata-mata kesalahan FPI. Hasrul menilai, ada kesalahan aparat kepolisian yang membiarkan praktik judi dan prostitusi di bulan Ramadhan.
“Ini sudah ada togel, ada prostitusi, bulan Ramadhan polisi ke mana? Kan susah ini bicaranya. Ada kelompok masyarakat tidak suka kegiatan itu berlangsung di bulan Ramadhan. Jadi, jangan lihat hanya kejadiannya, tapi lihat juga latar belakangnya,” kata Hasrul.
Saat polisi tidak ada di tengah masyarakat, kata Hasrul, sekelompok orang berpikiran untuk melakukan “jihad” saat bulan puasa. Akhirnya, terjadilah tindakan FPI itu.
“Kami sesalkan peristiwa ini, tapi kami berharap ada kegigihan dari aparat untuk berantas penyakit masyarakat ini,” tegas Hasrul. [AM/Dtk/Ar/bsb]
"Islam tidak identik dengan main hakim sendiri. Islam juga tidak identik dengan tindakan-tindakan perusakan," ujar SBY di acara Buka Puasa Bersama PT Pertamina, di Gedung JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (21/7) seperti dikutip detik.com.
Menurut SBY, tindakan FPI yang kerap melakukan aksi sweeping seperti yang terjadi di Kendal memalukan agama Islam dan mencederainya.
"Sangat jelas kalau ada elemen melakukan itu dan mengatasnamakan Islam justru memalukan agama Islam, mencederai agama Islam. Saya harus katakan itu saudara-saudara," tambahnya.
SBY menegaskan, langkah hukum akan diambil terkait peristiwa yang terjadi 18 Juli kemarin. Dia berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.
Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR RI Hasrul Azwar menilai, bentrok yang terjadi di Kendal, bukan semata-mata kesalahan FPI. Hasrul menilai, ada kesalahan aparat kepolisian yang membiarkan praktik judi dan prostitusi di bulan Ramadhan.
“Ini sudah ada togel, ada prostitusi, bulan Ramadhan polisi ke mana? Kan susah ini bicaranya. Ada kelompok masyarakat tidak suka kegiatan itu berlangsung di bulan Ramadhan. Jadi, jangan lihat hanya kejadiannya, tapi lihat juga latar belakangnya,” kata Hasrul.
Saat polisi tidak ada di tengah masyarakat, kata Hasrul, sekelompok orang berpikiran untuk melakukan “jihad” saat bulan puasa. Akhirnya, terjadilah tindakan FPI itu.
“Kami sesalkan peristiwa ini, tapi kami berharap ada kegigihan dari aparat untuk berantas penyakit masyarakat ini,” tegas Hasrul. [AM/Dtk/Ar/bsb]
0 comments:
Post a Comment