Enam pengungsi Muslim Rohingya tewas (syahid, insya Allah) setelah ditembak oleh militer Myanmar (Hlun Tin) di kamp Oon Daw Gyi, Sittway, Jum'at (9/8). Bersama mereka, beberapa Muslim lainnya terluka akibat tembakan tanpa alasan itu.
Korban yang selamat dari tembakan itu mengatakan, mereka sengaja ditembak sebagai target latihan menembak Hlun Tin.
"Korban selamat mengatakan dia dan seorang temannya dijadikan target oleh Hlun Tin sebagai sasaran latihan mereka,'' sebut laporan Rohingya Vision TV seperti dikutip Republika Online, Senin (12/8).
Korban selamat bersama seorang rekannya saat itu pergi memancing ke sungai terdekat pada pukul 08.30 waktu setempat. Beberapa Hlun Tin muncul dan menembak dengan membabi buta ke arah anak-anak itu.
"Satu anak langsung tewas, satu lainnya selamat,'' sebut Rohingya Vision TV pada Ahad (11/8).
Setelah kematian korban, pengungsi Rohingya lainnya pergi ke Hlun Tin untuk menuntut tanggung jawab. Hlun Tin tidak mengindahkan tuntutan hingga terjadi pertengkaran.
Selanjutnya, pasukan Hlun Tin mulai menembak membabi buta ke arah kerumunan aksi protes. Lima lainnya tewas di tempat dan beberapa luka parah.
"Pemerintah Myanmar selama ini terispirasi genosida Nazi yang berkuasa,” kata seorang pengungsi Rohingya yang menjadi sumber anonim tersebut. “Mereka menargetkan muslim Rohingya untuk keperluan latihan tembak sehari-hari mereka. Mereka tidak berpikir kita (Rohingya) adalah manusia." [AM/Rpb]
Korban yang selamat dari tembakan itu mengatakan, mereka sengaja ditembak sebagai target latihan menembak Hlun Tin.
"Korban selamat mengatakan dia dan seorang temannya dijadikan target oleh Hlun Tin sebagai sasaran latihan mereka,'' sebut laporan Rohingya Vision TV seperti dikutip Republika Online, Senin (12/8).
Korban selamat bersama seorang rekannya saat itu pergi memancing ke sungai terdekat pada pukul 08.30 waktu setempat. Beberapa Hlun Tin muncul dan menembak dengan membabi buta ke arah anak-anak itu.
"Satu anak langsung tewas, satu lainnya selamat,'' sebut Rohingya Vision TV pada Ahad (11/8).
Setelah kematian korban, pengungsi Rohingya lainnya pergi ke Hlun Tin untuk menuntut tanggung jawab. Hlun Tin tidak mengindahkan tuntutan hingga terjadi pertengkaran.
Selanjutnya, pasukan Hlun Tin mulai menembak membabi buta ke arah kerumunan aksi protes. Lima lainnya tewas di tempat dan beberapa luka parah.
"Pemerintah Myanmar selama ini terispirasi genosida Nazi yang berkuasa,” kata seorang pengungsi Rohingya yang menjadi sumber anonim tersebut. “Mereka menargetkan muslim Rohingya untuk keperluan latihan tembak sehari-hari mereka. Mereka tidak berpikir kita (Rohingya) adalah manusia." [AM/Rpb]
0 comments:
Post a Comment