Korban serangan militer di Rabiah Adawiyah |
Militer akhirnya benar-benar menyerang Rabiah Adawiyah, Rabu (14/8) pagi waktu setempat, setelah mengepung tempat itu sejak dini hari. Serangan diawali dengan tembakan gas air mata kemudian dilanjutkan dengan tembakan peluru tajam dari berbagai penjuru, termasuk oleh penembak jitu dari atas gedung bertingkat.
Dalam beberapa menit saja, Nabdl Rabiah mengumumkan sedikitnya 25 orang pendukung Mursi dinyatakan gugur (syahid, insya Allah) dalam serangan brutal itu.
Wartawan Mesir Alaa Sadek menggambarkan kebrutalan militer dalam serangan terhadap demonstran kali ini.
"Tentara Mesir telah meninggalkan peperangan sejak tahun 1973. Pada akhirnya, mereka kembali kepada peperangan tetapi melawan rakyat Mesir sendiri. Tembakan bertubi-tubi dilepaskan dari atas bangunan dan dalam masa beberapa menit saja berpuluh-puluh orang jatuh syahid akibat serangan dari As Sisi sang pengkhianat," lapor Alaa Sadek melalui akun twitternya, beberapa menit yang lalu.
Ikhwanul Muslimin segera menyerukan demonstrasi besar-besaran melawan pembantaian ini. Juru bicara Ikhwanul Muslimin Gehad el Haddad menyebut serangan militer ini bukanlah upaya membubarkan demonstrasi tetapi membantai demonstran.
"Perbuatan ini bukanlah usaha untuk membubarkan (demonstrasi), tetapi merupakan usaha pembantaian berdarah atas suara yang menentang kudeta militer" kecam el Haddad melalui akun twitternya.
"Medan Rabiatul Adawiyah menyeru dengan bersungguh-sungguh agar rakyat Mesir turun ke jalan-jalan untuk menghentikan pembantaian ini," lanjutnya. [IK/Msk/twt]
Dalam beberapa menit saja, Nabdl Rabiah mengumumkan sedikitnya 25 orang pendukung Mursi dinyatakan gugur (syahid, insya Allah) dalam serangan brutal itu.
Wartawan Mesir Alaa Sadek menggambarkan kebrutalan militer dalam serangan terhadap demonstran kali ini.
"Tentara Mesir telah meninggalkan peperangan sejak tahun 1973. Pada akhirnya, mereka kembali kepada peperangan tetapi melawan rakyat Mesir sendiri. Tembakan bertubi-tubi dilepaskan dari atas bangunan dan dalam masa beberapa menit saja berpuluh-puluh orang jatuh syahid akibat serangan dari As Sisi sang pengkhianat," lapor Alaa Sadek melalui akun twitternya, beberapa menit yang lalu.
Tampak kepulan asap serangan militer ke Rabiah Adawiyah |
"Perbuatan ini bukanlah usaha untuk membubarkan (demonstrasi), tetapi merupakan usaha pembantaian berdarah atas suara yang menentang kudeta militer" kecam el Haddad melalui akun twitternya.
"Medan Rabiatul Adawiyah menyeru dengan bersungguh-sungguh agar rakyat Mesir turun ke jalan-jalan untuk menghentikan pembantaian ini," lanjutnya. [IK/Msk/twt]
0 comments:
Post a Comment