Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Kami Berzina Sebelum Menikah, Bagaimana Cara Bertaubat?

Written By mimin on Sunday, February 9, 2014 | 10:28 PM

Bunga dan kumbang (ilustrasi)
Seorang muslimah yang baru saja menikah bertanya kepada Syaikh Ahmad Kutty tentang cara bertaubat dari zina yang ia lakukan sebelum menikah, bersama dengan pria yang kini menjadi suaminya. Pertanyaan dan jawaban dari pertanyaan itu kemudian dilansir di rubrik konsultasi syariah di situs OnIslam.net, Sabtu (8/2) lalu.

Pertanyaan
Assalamu’alaikum. Saya seorang muslimah yang baru saja menikah. Namun... sebelum menikah, saya telah berhubungan intim dengan pria yang kini menjadi suami saya. Saya sadar telah melakukan dosa, dan saya ingin bertaubat. Apakah Allah akan mengampuni saya? Apa yang harus saya lakukan agar Allah mengampuni saya? Mohon bantuannya.

Jawaban Syaikh Ahmad Kutty, Ulama dan Guru Besar Institut Islam Toronto
Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, wash shalatu was salamu ‘ala Rasulillah

Saudariku, pertama-tama, kami ingin mengatakan bahwa kami terkesan dengan pertanyaan Anda. Semoga Allah SWT membantu kita semua mematuhi prinsip-prinsip agama yang benar ini, Islam, dan mentakdirkan kita untuk menjadi salah satu penghuni surga di akhirat kelak, Aamiin.

Membaca pertanyaan Anda, saudari kita tercinta, kami meyakini bahwa Anda sedang berada di atas jalan taubat dan kami berdoa Allah menerima taubat Anda dan memberkahi hidup Anda. Anda tidak boleh kehilangan harapan untuk mendapatkan rahmat Allah. Ketika Anda memang melakukan dosa besar, Anda harus bertobat dengan sangat serius dan segera. Bersegeralah kembali kepada Allah dan mohonlah ampunanNya.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar : 53)

إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَٰئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An- Nisa ' : 17 )

Jika Anda Anda berdua sungguh-sungguh bertaubat atas dosa zina yang Anda lakukan berdua, insya Allah Anda akan diampuni.

Allah berfirman,

أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang? (QS. At- Taubah : 104)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ. رواه الترمذي
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima taubat hambaNya selagi nyawa belum sampai di tenggorokan.” (HR.Tirmidzi)

Taubat nasuha, tidak hanya mengucapkan, “Rabbighfirli” atau “Astaghfirullahal adzim." Taubat nasuha dimulai dari penyesalan hati yang paling dalam, merasa bersalah karena telah bermaksiat dan berdosa kepada. Kedua, orang yang bertaubat harus sungguh-sungguh menahan diri dari mendekati dosa itu serta dari hal-hal yang dapat mengantarkannya kepada dosa tersebut. Ketiga, orang yang bertaubat harus berkomitmen untuk tidak mengulangi hal yang sama di masa depan, dan kita juga harus melakukan amal kebaikan sebanyak mungkin untuk menghapus dosa di masa lalu.

Setelah menjalankan langkah-langkah di atas, kita dapat berharap untuk mendapatkan ampunan Allah karena Dia Maha Penyayang lagi Maha Pengampun.

Di samping itu, penting untuk diketahui bahwa jika seseorang telah berbuat dosa di masa lalu, ia harus terus waspada, dan ingat bahwa Allah melihat semua yang kita lakukan. Ia harus mencoba untuk memvisualisasikan surga dan neraka seolah-olah surga dan neraka itu berada di depan kita. Itulah cara untuk mengendalikan nafsu.

Wallahu a’lam bish shawab. []

0 comments:

Post a Comment