Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Kekasihmu Akan Pergi

Written By mimin on Saturday, September 19, 2009 | 1:35 AM


Saat kekasihmu akan pergi, bagaimanakah perasaanmu? Kau tahu bahwa hari ini adalah saat terakhirmu bersamanya. Dalam sekejap ia akan meninggalkanmu. Bagaimana perasaanmu? Apalagi jika engkau sadar, saat-saat bersamanya engkau menyia-nyiakannya. Dan kini, engkau sadar tidak ada waktu terbaik melebihi bersamanya. Ia begitu berarti. Ia tidak tergantikan. Ia akan pergi. Memang ada janji ia akan kembali; satu tahun lagi. Tapi, bukankah itu terlalu lama? Dan belum tentu engkau berjumpa dengannya saat itu. Siapa yang menjamin engkau berumur panjang sampai saat itu? Bagaimana perasaanmu?

Kawan�
Ramadhan bagi orang beriman, hari ini, akan terasa sama seperti kekasih pada paragraf pertama. Bahkan, lebih hebat dari itu. Asyaddu hubban lahaa, amat besar cinta padanya. Inilah yang membuat shahabat menangis di akhir Ramadhan. Inilah yang membuat para ulama meneteskan air mata lebih banyak dari tinta yang mereka gunakan menulis kitab-kitab. Inilah yang membuat para mujahidin juga menderas tangisnya, sebagaimana pernah menderas darah mereka, mengalir karena sayatan pedang atau tusukan panah, fii sabiilillah.

Kawan�
Kita mungkin telah menyia-nyiakan Ramadhan. Sementara kita telah berikrar mencintainya. Bahagaiakah kita ia telah berakhir? Merasa bebaskah kita ia akan pergi? Kalau begitu cinta kita bukan cinta sejati. Kita bahkan mengalami degradasi keimanan dari hari ke hari bersamanya. Memang saat ia datang iman kita memuncak. Menyambutnya seperti orang jatuh cinta. Maka, masjid pun penuh! Namun hari-hari berikutnya shaf shalat jamaah kian mengalami kemajuan. Semakin ramainya pusat perbelanjaan bersamaan dengan semakin sepinya masjid adalah bukti lain.

Kawan�
Mungkin engkau tidak separah itu. Tapi yang pasti, ia akan pergi. Pergi bersama segala keutamaannya. Pergi bersama segala keistimewaannya. Pergi bersama segala keberkahannya. Dan kecintaanmu padanya akan terbukti saat kau menjadi lebih baik setelah kepergiannya. Ia senang dan merindukanmu saat kualitasmu meningkat; kau lebih dekat dengan Tuhanmu dan Tuhannya.

Kawan�
Kekasihmu akan pergi. Bagaimana perasaanmu? [Muchlisin]

0 comments:

Post a Comment