Negara Zionis Israel agaknya tidak mau berhenti berupaya mengalahkan gerakan perlawanan di Palestina. Pimpinan Angkatan Darat Zionis sedang serius mengkaji untuk memasukkan kurikulum pendidikan baru tentang "area musuh." Melalui kurikulum ini akan diperkenalkan lokasi-lokasi musuh, bagaimana mengidentifikasi mereka, dan juga sarana perang yang digunakan pada lokasi-lokasi tersebut.
Kurikulum yang akan diberlakukan untuk pendidikan militer Israel itu juga mencakup simulasi dengan mendirikan wilayah- wilayah-wilayah latihan yang menyerupai wilayah-wilayah di Libanon dan di Tepi Barat secara lebih detail, serta analisa infrastruktur musuh dengan mengetahui “dari setiap jalur mana yang mungkin dan tidak mungkin untuk membawa serdadu sampai.”
Angkatan Darat Israel bulan ini telah menerbitkan paket pelajaran baru yang terdiri dari 9 buku kecil, yang secara mendasar ditujukan kepada semua yang bertugas khusus di front Suriah. Dalam setahun mendatang akan dikenalkan paket baru pelajaran khusus tentang Tepi Barat, Jalur Gaza dan Libanon.
Dalam konteks terkait, sumber-sumber militer Zionis mengungkapkan bahwa militer Zionis dalam beberapa bulan mendatang akan membangun batalyon khusus yang akan menjadi semacam “kekuatan musuh” dalam latihan yang dilakukan di pangkalan-pangkalan pelatihan, tugasnya adalah untuk berperang melawan pasukan yang tiba untuk latihan di pangkalan.”
Radio Israel seperti dikutip Pusat Informasi Palestina, Jum'at (23/12) juga menjelaskan bahwa kesempatan tugas batalyon baru ini di pangkapan militer Tzalim, yang bersinggungan dengan kota Palestina berpenduduk. Para serdadunya akan dilatih cara-cara perang menghadapi organisasi-organisasi perlawanan Palestina, dengan tujuan memudahkan tugas pasukan yang akan menduduki targer-target berpenduduk di desa dan akan bekerja sesuai kajian-kajian ilmiyah dan pemantauan latihan. Para serdadu batalyon ini akan menggunakan senjata M16, roket Cornet, meriam anti tank yang tersebar di Jalur Gaza. Latihan juga akan melibatkan orang-orang bercadar menyerupai para demonstran, wartawan dan warga yang tidak terlibat dalam konfrontasi. [IK/IP]
Kurikulum yang akan diberlakukan untuk pendidikan militer Israel itu juga mencakup simulasi dengan mendirikan wilayah- wilayah-wilayah latihan yang menyerupai wilayah-wilayah di Libanon dan di Tepi Barat secara lebih detail, serta analisa infrastruktur musuh dengan mengetahui “dari setiap jalur mana yang mungkin dan tidak mungkin untuk membawa serdadu sampai.”
Angkatan Darat Israel bulan ini telah menerbitkan paket pelajaran baru yang terdiri dari 9 buku kecil, yang secara mendasar ditujukan kepada semua yang bertugas khusus di front Suriah. Dalam setahun mendatang akan dikenalkan paket baru pelajaran khusus tentang Tepi Barat, Jalur Gaza dan Libanon.
Dalam konteks terkait, sumber-sumber militer Zionis mengungkapkan bahwa militer Zionis dalam beberapa bulan mendatang akan membangun batalyon khusus yang akan menjadi semacam “kekuatan musuh” dalam latihan yang dilakukan di pangkalan-pangkalan pelatihan, tugasnya adalah untuk berperang melawan pasukan yang tiba untuk latihan di pangkalan.”
Radio Israel seperti dikutip Pusat Informasi Palestina, Jum'at (23/12) juga menjelaskan bahwa kesempatan tugas batalyon baru ini di pangkapan militer Tzalim, yang bersinggungan dengan kota Palestina berpenduduk. Para serdadunya akan dilatih cara-cara perang menghadapi organisasi-organisasi perlawanan Palestina, dengan tujuan memudahkan tugas pasukan yang akan menduduki targer-target berpenduduk di desa dan akan bekerja sesuai kajian-kajian ilmiyah dan pemantauan latihan. Para serdadu batalyon ini akan menggunakan senjata M16, roket Cornet, meriam anti tank yang tersebar di Jalur Gaza. Latihan juga akan melibatkan orang-orang bercadar menyerupai para demonstran, wartawan dan warga yang tidak terlibat dalam konfrontasi. [IK/IP]
0 comments:
Post a Comment