Sebuah studi atas para pekerja di bar Inggris menunjukkan kesehatan alat pernafasan mereka meningkat tajam setelah peraturan larangan merokok diterapkan. Penelitian dengan pemeriksaan air liur, paru-paru dan kualitas udara itu menunjukkan dampak langsung dari berkurangnya paparan asap terhadap perokok pasif.
Riset lain di Skotlandia mengungkapkan, rujukan ke unit gawat darurat untuk kasus serangan jantung menurun lebih dari 17 persen, setelah larangan merokok di tempat umum diberlakukan.
Sebuah studi yang dibiayai departemen kesehatan menunjukkan, antara Juli 2002 sampai September 2008, kasus rujukan serangan jantung ke unit gawat darurat di England turun 2,4 persen.
Sedangkan di Glasgow, penelitian yang memfokuskan pada angka kelahiran prematur menunjukkan bahwa terjadi penurunan 10% kasus bayi lahir prematur setelah larangan merokok diberlakukan.
England merupakan wilayah Inggris yang paling akhir menerapkan larangan merokok di tempat kerja dan tempat umum, sejak lima tahun yang lalu. Sedangkan wilayah pertama yang memperkenalkan undang-undang anti asap rokok adalah Skotlandia. Setelah Skotlandia memulai pada Maret 2006, Wales menyusul pada 2 April 2007, kemudian Irlandia Utara 30 April dan England mulai 1 Juli 2007.
“Itu merupakan salah satu tindakan kesehatan masyarakat yang paling penting di akhir abad lalu. Tidak diragukan lagi, manfaatnya sangat besar sekali,” kata Amanda Sandford, manajer riset di Action on Smoking and Health (ASH), dikutip BBC (30/6).
Yang menarik, peningkatan kesehatan tersebut telah dicapai meskipun larangan merokok hanya diterapkan di tempat-tempat umum. Sebagian besar perokok belum menghentikan sama sekali kegiatan merokoknya. Di semua level, jumlah perokok di kalangan orang dewasa di Britania Raya masih tetap sekitar 21% pada tahun 2007-2009. Sedangkan di timur laut England jumlah orang dewasa perokok mengalami penurunan dari 29 persen pada tahun 2005 menjadi 27 persen pada tahun 2007 dan turun lagi menjadi 21% pada 2011.
Diyakini, semakin besar penurunan jumlah perokok, Inggris akan semakin sehat. [IK/Hdy]
Riset lain di Skotlandia mengungkapkan, rujukan ke unit gawat darurat untuk kasus serangan jantung menurun lebih dari 17 persen, setelah larangan merokok di tempat umum diberlakukan.
Sebuah studi yang dibiayai departemen kesehatan menunjukkan, antara Juli 2002 sampai September 2008, kasus rujukan serangan jantung ke unit gawat darurat di England turun 2,4 persen.
Sedangkan di Glasgow, penelitian yang memfokuskan pada angka kelahiran prematur menunjukkan bahwa terjadi penurunan 10% kasus bayi lahir prematur setelah larangan merokok diberlakukan.
England merupakan wilayah Inggris yang paling akhir menerapkan larangan merokok di tempat kerja dan tempat umum, sejak lima tahun yang lalu. Sedangkan wilayah pertama yang memperkenalkan undang-undang anti asap rokok adalah Skotlandia. Setelah Skotlandia memulai pada Maret 2006, Wales menyusul pada 2 April 2007, kemudian Irlandia Utara 30 April dan England mulai 1 Juli 2007.
“Itu merupakan salah satu tindakan kesehatan masyarakat yang paling penting di akhir abad lalu. Tidak diragukan lagi, manfaatnya sangat besar sekali,” kata Amanda Sandford, manajer riset di Action on Smoking and Health (ASH), dikutip BBC (30/6).
Yang menarik, peningkatan kesehatan tersebut telah dicapai meskipun larangan merokok hanya diterapkan di tempat-tempat umum. Sebagian besar perokok belum menghentikan sama sekali kegiatan merokoknya. Di semua level, jumlah perokok di kalangan orang dewasa di Britania Raya masih tetap sekitar 21% pada tahun 2007-2009. Sedangkan di timur laut England jumlah orang dewasa perokok mengalami penurunan dari 29 persen pada tahun 2005 menjadi 27 persen pada tahun 2007 dan turun lagi menjadi 21% pada 2011.
Diyakini, semakin besar penurunan jumlah perokok, Inggris akan semakin sehat. [IK/Hdy]
.jpg)
0 comments:
Post a Comment