Tak kurang dari 100 ribu kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengepung kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, siang tadi. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ (PBNU) KH Slamet Effendy Yusuf yang memberikan orasi pada aksi itu mengaku senang karena aksi berlangsung damai, meskipun jumlah demonstran sangat banyak.
"Justru protes rusuh lah yang diinginkan musuh-musuh Islam, yang terluka oleh polisi, polisinya muslim juga, saya kira demo damai seperti ini yang harus dilakukan," kata Kyai yang juga Ketua MUI itu dalam orasinya.
Slamet juga mengungkapkan bahwa ia mendapat mandat dari Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj untuk berdiri bersama PKS dalam menentang penistaan terhadap Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam.
"Kami berdiri bersama PKS mengecam penistaan terhadap Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, kami prihatin dan menolak standar ganda pemerintah AS dalam menyikapi penistaan agama," ujar Slamet disambut takbir ribuan massa PKS.
Selain NU, terlihat juga perwakilan sejumlah ormas Islam dan tokoh non-Muslim. Massa aksi datang berduyun-duyun sejak pukul 12.00 siang, hingga tumpah ruah menutupi seluruh badan jalan di sepanjang jalan depan Kedubes AS.
Meskipun emosi massa begitu memuncak karena membela Rasulullah, aksi berjalan damai hingga usai.
Sebelumnya, pada 19 September lalu PKS juga mendemo Kedubes AS memprotes film Innocence of Muslims. Pada aksi itu PKS menurunkan ratusan personil kepanduan yang berseragam cokelat dan celana PDL. Namun, karena Presiden AS Barack Obama baru-baru ini membela warga AS pembuat film tersebut dengan dalih kebebasan berekspresi, PKS kembali menggelar aksi protes dengan jumlah massa yang jauh lebih banyak. [JJ/pks/bsb]
"Justru protes rusuh lah yang diinginkan musuh-musuh Islam, yang terluka oleh polisi, polisinya muslim juga, saya kira demo damai seperti ini yang harus dilakukan," kata Kyai yang juga Ketua MUI itu dalam orasinya.
Slamet juga mengungkapkan bahwa ia mendapat mandat dari Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj untuk berdiri bersama PKS dalam menentang penistaan terhadap Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam.
"Kami berdiri bersama PKS mengecam penistaan terhadap Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, kami prihatin dan menolak standar ganda pemerintah AS dalam menyikapi penistaan agama," ujar Slamet disambut takbir ribuan massa PKS.
Ketua PBNU KH Slamet Effendy Yusuf berorasi |
Selain NU, terlihat juga perwakilan sejumlah ormas Islam dan tokoh non-Muslim. Massa aksi datang berduyun-duyun sejak pukul 12.00 siang, hingga tumpah ruah menutupi seluruh badan jalan di sepanjang jalan depan Kedubes AS.
Meskipun emosi massa begitu memuncak karena membela Rasulullah, aksi berjalan damai hingga usai.
Sebelumnya, pada 19 September lalu PKS juga mendemo Kedubes AS memprotes film Innocence of Muslims. Pada aksi itu PKS menurunkan ratusan personil kepanduan yang berseragam cokelat dan celana PDL. Namun, karena Presiden AS Barack Obama baru-baru ini membela warga AS pembuat film tersebut dengan dalih kebebasan berekspresi, PKS kembali menggelar aksi protes dengan jumlah massa yang jauh lebih banyak. [JJ/pks/bsb]
0 comments:
Post a Comment