Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Astaghfirullah, Jabal Rahmah Dipenuhi Nama Indonesia

Written By mimin on Thursday, October 10, 2013 | 5:20 AM

Coretan nama di Jabal Rahmah (foto uniqpost.com)
Haji dan umrah adalah ibadah istimewa. Selain membutuhkan waktu lama dan fisik prima, ia juga membutuhkan banyak biaya. Allah pun menjanjikan balasan surga bagi mereka yang mabrur hajinya.

Sayangnya, kesucian haji dan umrah kadang dinodai dengan perilaku yang berangkat dari keyakinan keliru. Misalnya, tentang jabal rahmah. Bukannya menjadikan tempat historis itu sebagai sarana tafakur, sebagian orang justru menuliskan namanya dan nama pasangannya dengan niat agar perjodohannya kekal seperti Adam dan Hawa.

Menurut laporan Republika Online, Kamis (10/10), bukit dengan tugu di puncaknya itu menjadi kotor dengan coretan nama-nama. Pengunjung menuliskan nama mereka pada tugu monumen, tangga dan lantai beton di puncak bukit tersebut. Dan yang paling menonjol adalah nama-nama Indonesia.

“Di antara nama-nama yang tertulis di Jabal Rahmah, ada banyak sekali nama-nama Indonesia, seperti Syaripudin, Dadang, Nurfitriany, dan Putri,” lapor Republika. “Entah karena saking banyaknya jemaah asal Indonesia, atau karena orang Indonesia yang paling suka menuliskan nama. Hanya, nama-nama "berbau" Indonesia paling menonjol dibandingkan dengan nama-nama warga negara lain yang tertoreh di sana.”
Jabal Rahmah (foto uniqpost.com)

Konon, Jabal rahmah adalah tempat pertemuan Adam dan Hawa setelah diturunkan dari surga dan terpisah bertahun-tahun. Mendaki bukit yang terletak di sebelah timur Padang Arafah itu tidaklah disyariatkan dalam ibadah haji. Bukit kasih sayang itu juga tidak terkait dengan ibadah apapun dan menurut para ulama tidak memiliki keistimewaan apapun.

Pemerintah Arab Saudi telah menjadikan Jabal Rahmah sebagai salah satu objek wisata di Kota Makkah. Untuk menandainya, dibuatkan tugu jabal rahmah dari beton persegi empat dengan lebar sekitar 1,8 meter dan tinggi 8 meter. Pemerintah Arab Saudi sebenarnya telah melarang jamaah mencoret-coret dinding monumen dan menempatkan petugas penjaga, namun masih saja ada yang bisa menuliskan namanya di sana. [AM/Rol/bsb]

0 comments:

Post a Comment