Sebuah video program BBC bekerja sama dengan NASA telah membuat heboh pengguna media sosial, baru-baru ini. Pasalnya, dalam tayangan yang meliput tempat terpanas di bumi itu terekam ada logo Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di sana.
Dalam video berjudul The Hottest Place on Earth Episode 2 Part 1 itu, tampak salah seorang warga Ethiopia memakai kaos PKS saat sedang beraktifitas bersama sejumlah warga lainnya. Penampakan itu mulai terlihat pada menit ke 8:10.
Kehebohan pengguna media sosial, diantaranya adalah karena ternyata logo PKS telah berada di sana sebelum BBC tiba.
Kehebohan juga mengarah pada pertanyaan apakah PKS juga memberikan bantuan kemanusiaan ke Ethiopia. Karena, selama ini PKS dikenal sering memberikan bantuan kemanusiaan bukan hanya ke berbagai wilayah di tanah air yang terkena bencana tetapi juga ke manca negara.
“Sampai tulisan ini diturunkan belum ada konfirmasi dari PKS apakah ada pengiriman pakaian layak pakai untuk masyarakat Ethiopia seperti halnya bantuan kemanusian yang selalu PKS berikan kepada Palestina, Irak, Afganistan dan bantuan bencana yang ada di seluruh Indonesia,” kata Adi Supriadi dalam tulisannya di Kompasiana, Ahad (9/2). [IK/bersamadakwah]
Dalam video berjudul The Hottest Place on Earth Episode 2 Part 1 itu, tampak salah seorang warga Ethiopia memakai kaos PKS saat sedang beraktifitas bersama sejumlah warga lainnya. Penampakan itu mulai terlihat pada menit ke 8:10.
Kehebohan pengguna media sosial, diantaranya adalah karena ternyata logo PKS telah berada di sana sebelum BBC tiba.
Kehebohan juga mengarah pada pertanyaan apakah PKS juga memberikan bantuan kemanusiaan ke Ethiopia. Karena, selama ini PKS dikenal sering memberikan bantuan kemanusiaan bukan hanya ke berbagai wilayah di tanah air yang terkena bencana tetapi juga ke manca negara.
“Sampai tulisan ini diturunkan belum ada konfirmasi dari PKS apakah ada pengiriman pakaian layak pakai untuk masyarakat Ethiopia seperti halnya bantuan kemanusian yang selalu PKS berikan kepada Palestina, Irak, Afganistan dan bantuan bencana yang ada di seluruh Indonesia,” kata Adi Supriadi dalam tulisannya di Kompasiana, Ahad (9/2). [IK/bersamadakwah]
0 comments:
Post a Comment