Banyak orang yang tadinya sangat berharap Obama bisa membawa perdamaian bagi Timur Tengah, termasuk berkontribusi dalam memberikan solusi masalah Palestina-Israel. Umat Islam juga demikian. Dengan terpilihnya Obama sebagai Presiden AS ke-44, maka ia akan menerapkan kebijakan baru yang adil bagi Palestina. Harapan ini muncul karena Obama dinilai sebagai presiden yang berbeda, bahkan istimewa. Ia berasal dari kulit hitam, sebuah ras yang sekian lama termarjinalkan di Amerika. Ia juga pernah hidup di Indonesia dan masih memiliki garis keturunan muslim.
Namun, harapan itu segera sirna setelah dunia mendengar pidatonya pasca pelantikannya. Ia mengatakan "Kami akan selalu melindungi keamanan Israel". Ternyata Obama sama saja dengan presiden AS yang lain soal kebijakan menghadapi Israel. Amerika -sepanjang sejarahnya- selalu tunduk kepada lobi yahudi; sang penguasa sejati di Amerika. Obama justru memposisikan Hamas layaknya teroris yang selalu mengusik ketenangan Israel dan menjadi ancaman bagi eksistensinya. Jelas bahwa Obama tidak tahu -atau tidak mau tahu- bahwa Palestina telah dijajah oleh Israel dan sebagian wilayahnya telah dicaplok zionis laknatullah tersebut.
Maka, sebagai seorang muslim, kita memang tidak boleh berharap kepada orang-orang kafir. Apakah ia Yahudi atau Nasrani (lihat QS.2:108). Harapan kemerdekaan Palestina tampaknya hanya bisa kita percayakan kepada jihad fi sabilillah. Dengannya kaum muslimin memiliki izzah, dengannya tanah air Islam akan kembali kepada ahlinya yang sah. Mari kita dukung perjuangan mujahidin Palestina dan katakan "Obama, Oo sama saja!" [Muchlisin]
Namun, harapan itu segera sirna setelah dunia mendengar pidatonya pasca pelantikannya. Ia mengatakan "Kami akan selalu melindungi keamanan Israel". Ternyata Obama sama saja dengan presiden AS yang lain soal kebijakan menghadapi Israel. Amerika -sepanjang sejarahnya- selalu tunduk kepada lobi yahudi; sang penguasa sejati di Amerika. Obama justru memposisikan Hamas layaknya teroris yang selalu mengusik ketenangan Israel dan menjadi ancaman bagi eksistensinya. Jelas bahwa Obama tidak tahu -atau tidak mau tahu- bahwa Palestina telah dijajah oleh Israel dan sebagian wilayahnya telah dicaplok zionis laknatullah tersebut.
Maka, sebagai seorang muslim, kita memang tidak boleh berharap kepada orang-orang kafir. Apakah ia Yahudi atau Nasrani (lihat QS.2:108). Harapan kemerdekaan Palestina tampaknya hanya bisa kita percayakan kepada jihad fi sabilillah. Dengannya kaum muslimin memiliki izzah, dengannya tanah air Islam akan kembali kepada ahlinya yang sah. Mari kita dukung perjuangan mujahidin Palestina dan katakan "Obama, Oo sama saja!" [Muchlisin]
0 comments:
Post a Comment