Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Rabbi Israel: "Bunuhlah Anak-Anak dan Wanita Palestina"

Written By mimin on Wednesday, January 28, 2009 | 12:48 AM


Israel--Para Rabbi Yahudi yang menjadi "penasihat spiritual" paratentara Israel dalam invasi Gaza ditengarai mengeluarkan fatwa yang membolehkan untuk membunuh kalangan anak-anak dan perempuan.

"Berbuat keji kepada orang-orang Goyim (istilah kafir untuk orang-orang non-Yahudi) diperbolehkan, bahkan diharuskan, termasuk kepada anak-anak dan perempuan," demikian salah satu bunyi fatwa Brigadir Jenderal Avi Rontsiki.

Garian Israel Haaretz edisi Senin (27/1) kemarin melansir, Rabbi Avi Rontsiki yang juga kepada dewan Rabbi pada tentara invasi Israel membagikan selebaran "petunjuk" kepada para tentara invasi yang salah satu isinya menyatakan agar tidak berbelas kasihan dalam menyerang, termasuk kepada pihak sipil.
"Rabbi itu memerintahkan para tentara untuk tidak berbelas kasihan kepada orang-orang sipil Gaza," demikian tulis Haaretz.

Sebagaimana ditulis Haaretz, Brigjen Avi Ronsky sempat terjun beberapa kali ke Jalur Gaza guna memberi semangat kepada pasukan Zionis yang tengah berperang. Dalam sebuah kesempatan, Avi Ronsky kepada militer Zionis mengatakan bahwa kekerasan diperlukan dalam kondisi sekarang.

Dewan Rabbi Tentara sendiri bertugas untuk memberikan wejangan-wejangan keagamaan dan penasihat spiritual bagi para tentara militer Israel selama invasi.

Amous Harael, koresponden Haaretz yang meliput invasi Israel di Gaza menulis, Rabbi Rontsiki memberikan wejangan keagamaan sebelum pasukan invasi bergerak. Rontsiki juga memilih para Rabbi konservatif lain untuk menjadi anggota Dewan Rabbi Tentara, salah satunya adalah Rabbi Shaul Eliyahu, yang terlebih dahulu memfatwakan untuk membunuh anak-anak dan perempuan Palestina.

Hasilnya, invasi Israel ke Gaza yang berlangsung selama 22 hari itu menelan korban sebanyak 1330 syahid, dan lebih dari 5500 luka-luka. Separuh dari mereka adalah anak-anak dan wanita. [atj/hrt/iol/www.hidayatullah.com]

0 comments:

Post a Comment