Israel tak pernah berhenti melakukan makar di Palestina. Setelah mengklaim Masjid Al-Ibrahimi dan Masjid Bilal bin Rabah sebagai situs peninggalan Yahudi, lalu ekstremis yahudi di bawah lindungan polisi menyerbu Masjid Al-Aqsa, Penyerangan baru ke Tepi Barat dan pengambil alihan secara paksa tanah-tanah warga di Jalur Gaza Utara, kini Israel berniat membangun 1.600 rumah baru di Jerusalem Timur.
Rencana ini tentu saja membuat marah Palestina. Sebab tanah itu adalah milik Palestina, sampai hari ini. Israel bahkan berencana menjadikan wilayah itu sebagai ibukota baru Israel.
Israel Juga Akan Membangun Instalasi Nuklir Baru
Israel merupakan satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir, tetapi tidak diumumkan. Dua pembangkit nuklir milik Israel saat ini, satu berada di sahara Negev dan satu lagi di Nahal Soreg, dekat ibu kota Tel Aviv.
Kini Israel berencana membangun instalasi nuklir ketiga di kawasan negeri Arab yang menjadi partner Israel. Meskipun mengklaim pembangunan instalasi nuklir ini untuk tujuan damai, terlihat jelas bagaimana standar ganda dunia (khususnya AS) menyikapi masalah ini yang berbeda sama sekali dengan sikap mereka terhadap Iran.
Palestina Tetap dan Terus Berjuang
Perjuangan umat Islam Palestina tidak pernah berhenti selama Israel belum meninggalkan tanah Palestina. Menyikapi penjajahan Israel, mayoritas rakyat palestina tetap memilih jalan perlawanan.
Di Jalur Gaza, di bawah kepemimpinan Hamas, perlawanan ini semakin solid. Apalagi ketika terbukti pada perang furqan, akhir 2008 lalu, Palestina menang atas Israel.
Meskipun ada upaya perjanjian yang dikehendaki pemerintahan Mahmud Abbas, tetapi faksi-faksi perlawanan Palestina dengan dukungan mayoritas rakyat masih tetap konsisten memilih jalan perlawanan terhadap Israel. Bahkan, di tengah upaya perjanjian yang akan dilakukan lagi oleh Mahmud Abbas, faksi-faksi perlawanan berjanji akan tetap mengawal gerakan intifadhah.
Dunia Islam (Sebagian) Masih Memiliki Izzah
Seperti dikabarkan sebelumnya, Turki di bawah pemerintahan AKP telah berkali-kali mengecam pelanggaran Israel atas Palestina. Sikap Turki yang dipimpin oleh presiden Abdullah Ghul dan Perdana menteri Erdogan tampak lebih tegas membela umat Islam Palestina daripada negara-negara Arab.
Menyusul gempa -berkekuatan 6 skala richter yang mengguncang pada saat warga tidur di wilayah berpenduduk sedikit di sebelah timur dataran tinggi Anatholi- yang menimpa Turki, Israel berencana mengucurkan bantuan ke negeri itu. Namun, pemerintah Turki menolak bantuan itu.
Turki, sebagai bagian dari dunia Islam telah menujukkan solidaritasnya kepada Palestina. Turki masih memiliki Izzah. Bagaimana dengan dunia Islam yang lain? [AN]
Rencana ini tentu saja membuat marah Palestina. Sebab tanah itu adalah milik Palestina, sampai hari ini. Israel bahkan berencana menjadikan wilayah itu sebagai ibukota baru Israel.
Israel Juga Akan Membangun Instalasi Nuklir Baru
Israel merupakan satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir, tetapi tidak diumumkan. Dua pembangkit nuklir milik Israel saat ini, satu berada di sahara Negev dan satu lagi di Nahal Soreg, dekat ibu kota Tel Aviv.
Kini Israel berencana membangun instalasi nuklir ketiga di kawasan negeri Arab yang menjadi partner Israel. Meskipun mengklaim pembangunan instalasi nuklir ini untuk tujuan damai, terlihat jelas bagaimana standar ganda dunia (khususnya AS) menyikapi masalah ini yang berbeda sama sekali dengan sikap mereka terhadap Iran.
Palestina Tetap dan Terus Berjuang
Perjuangan umat Islam Palestina tidak pernah berhenti selama Israel belum meninggalkan tanah Palestina. Menyikapi penjajahan Israel, mayoritas rakyat palestina tetap memilih jalan perlawanan.
Di Jalur Gaza, di bawah kepemimpinan Hamas, perlawanan ini semakin solid. Apalagi ketika terbukti pada perang furqan, akhir 2008 lalu, Palestina menang atas Israel.
Meskipun ada upaya perjanjian yang dikehendaki pemerintahan Mahmud Abbas, tetapi faksi-faksi perlawanan Palestina dengan dukungan mayoritas rakyat masih tetap konsisten memilih jalan perlawanan terhadap Israel. Bahkan, di tengah upaya perjanjian yang akan dilakukan lagi oleh Mahmud Abbas, faksi-faksi perlawanan berjanji akan tetap mengawal gerakan intifadhah.
Dunia Islam (Sebagian) Masih Memiliki Izzah
Seperti dikabarkan sebelumnya, Turki di bawah pemerintahan AKP telah berkali-kali mengecam pelanggaran Israel atas Palestina. Sikap Turki yang dipimpin oleh presiden Abdullah Ghul dan Perdana menteri Erdogan tampak lebih tegas membela umat Islam Palestina daripada negara-negara Arab.
Menyusul gempa -berkekuatan 6 skala richter yang mengguncang pada saat warga tidur di wilayah berpenduduk sedikit di sebelah timur dataran tinggi Anatholi- yang menimpa Turki, Israel berencana mengucurkan bantuan ke negeri itu. Namun, pemerintah Turki menolak bantuan itu.
Turki, sebagai bagian dari dunia Islam telah menujukkan solidaritasnya kepada Palestina. Turki masih memiliki Izzah. Bagaimana dengan dunia Islam yang lain? [AN]
0 comments:
Post a Comment