Utang Indonesia terus mengalami peningkatan. Sejak 2004, pemerintah SBY turut andil mendongkrak utang negara sekitar Rp 705 Triliun. Artinya, setiap Warga Negara Indonesia (WNI) kini menanggung beban utang senilai Rp 7.478. 764. Demikian Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA Uchok Sky Khadafi mengungkapkan, Ahad (5/2).
"Pengelolaan utang oleh pemerintahan SBY sangat amburadul dan mengecewakan lantaran utang dipakai untuk bermewah-mewahan pejabat," ungkap Uchok.
Uchok mencontohkan biaya pembelian pesawat kepresidenan dengan konsep green aircraft senilai Rp 526 Miliar, berasal dari utang.Alokasi anggaran untuk pesawat tersebut dialokasikan Rp 92 milyar dalam pos anggaran tahun 2011. Pada 2012, pemerintah mengalokasikan utang lagi senilai Rp 339 Miliar untuk pos yang sama.
Uchok mengungkapkan, terdapat penambahan posisi utang dari 2011 ke 2012 senilai Rp 170 Triliun pada tahun ini. Jika Pemerintah berutang Rp 1.803 Triliun pada 2011, maka pemerintah menambah utangnya senilai Rp 1.937 Triliun pada 2012.
Bertolak belakang dengan Indonesia, bulan lalu Presiden Uni Emirat Arab Syaikh Khalifah bin Zais Al Nahayan mengeluarkan perintah untuk melunasi utang warganya yang nilainya kurang dari satu juta dinar Uni Emirat Arab atau sekitar 2,4 milyar rupiah. Pemerintah Uni Emirat Arab menggelontorkan dana 2 milyar dirham Emirat atau sebesar 4,8 triliun rupiah, untuk menutup utang 6.830 orang warganya yang tergolong berpenghasilan kecil itu. [AM/Rpb/bsb]
"Pengelolaan utang oleh pemerintahan SBY sangat amburadul dan mengecewakan lantaran utang dipakai untuk bermewah-mewahan pejabat," ungkap Uchok.
Uchok mencontohkan biaya pembelian pesawat kepresidenan dengan konsep green aircraft senilai Rp 526 Miliar, berasal dari utang.Alokasi anggaran untuk pesawat tersebut dialokasikan Rp 92 milyar dalam pos anggaran tahun 2011. Pada 2012, pemerintah mengalokasikan utang lagi senilai Rp 339 Miliar untuk pos yang sama.
Uchok mengungkapkan, terdapat penambahan posisi utang dari 2011 ke 2012 senilai Rp 170 Triliun pada tahun ini. Jika Pemerintah berutang Rp 1.803 Triliun pada 2011, maka pemerintah menambah utangnya senilai Rp 1.937 Triliun pada 2012.
Bertolak belakang dengan Indonesia, bulan lalu Presiden Uni Emirat Arab Syaikh Khalifah bin Zais Al Nahayan mengeluarkan perintah untuk melunasi utang warganya yang nilainya kurang dari satu juta dinar Uni Emirat Arab atau sekitar 2,4 milyar rupiah. Pemerintah Uni Emirat Arab menggelontorkan dana 2 milyar dirham Emirat atau sebesar 4,8 triliun rupiah, untuk menutup utang 6.830 orang warganya yang tergolong berpenghasilan kecil itu. [AM/Rpb/bsb]
0 comments:
Post a Comment