Institusi Al Azhar Asy Syarif membantah berita sejumlah media yang menyebutkan bahwa Al Azhar memfatwakan, Jum’at (16/8), Ikhwanul Muslimin telah murtad.
Al Azhar dalam pernyataannya mengatakan bahwa pihaknya tidak mengeluarkan fatwa pada hari itu dan menegaskan agar setiap pernyataan ulama yang merupakan pendapat pribadi tidak dikaitkan dengan institusi Al Azhar.
Sebelumnya, kantor berita CNN memberitakan bahwa Syaikkh Ahmad Karimah, seorang dosen Perbandingan Madzhab Universitas Al Azhar memfatwakan bahwa Ikhwanul Muslimin telah murtad. Alasannya, Ikhwanul Muslimin melanggar hadits “Bukan golongan kami orang-orang yang membawakan (melawan) kami dengan senjata.”
Karimah menambahkan, menurut dilalah (pendalilan) hadits tersebut berarti Ikhwanul Muslimin “telah keluar dari Islam” tidak lagi disebut Khawarij, tetapi telah murtad.
Karimah juga meminta Ikhwanul Muslimin mendanai pembangunan kembali fasilitas-fasilitas umum yang rusak selama pembantaian.
“Perbaikan atas semua fasilitas-fasilitas yang rusak wajib diambil dari anggaran yang dimiliki jamaah Ikhwanul Muslimin dan pengikut-pengikutnya,” kata Karimah seperti dikutip Fimadani.
Karimah dikenal sebagai ulama yang kontroversial. Ia pernah mengatakan bahwa Syiah adalah Islam dan artis Mesir Ilham Syahin adalah wanita suci, mulia, dan terhormat. Karimah juga dikenal loyal terhadap militer, termasuk pada masa rezim Mubarak.
Fatwa Karimah juga tergolong sangat aneh, mengingat sejumlah ulama Al Azhar termasuk guru besar Al Azhar Syaikh Mustafa Murad juga bergabung dengan demonstrasi mendukung Presiden Mursi dan menolak kudeta. Ada pula ulama Al Azhar yang tewas (syahid, insya Allah) dalam pembantaian di Rabiah Adawiyah. [IK/Fmd/bsb]
Al Azhar dalam pernyataannya mengatakan bahwa pihaknya tidak mengeluarkan fatwa pada hari itu dan menegaskan agar setiap pernyataan ulama yang merupakan pendapat pribadi tidak dikaitkan dengan institusi Al Azhar.
Sebelumnya, kantor berita CNN memberitakan bahwa Syaikkh Ahmad Karimah, seorang dosen Perbandingan Madzhab Universitas Al Azhar memfatwakan bahwa Ikhwanul Muslimin telah murtad. Alasannya, Ikhwanul Muslimin melanggar hadits “Bukan golongan kami orang-orang yang membawakan (melawan) kami dengan senjata.”
Karimah menambahkan, menurut dilalah (pendalilan) hadits tersebut berarti Ikhwanul Muslimin “telah keluar dari Islam” tidak lagi disebut Khawarij, tetapi telah murtad.
Karimah juga meminta Ikhwanul Muslimin mendanai pembangunan kembali fasilitas-fasilitas umum yang rusak selama pembantaian.
Syaikh Karimah |
“Perbaikan atas semua fasilitas-fasilitas yang rusak wajib diambil dari anggaran yang dimiliki jamaah Ikhwanul Muslimin dan pengikut-pengikutnya,” kata Karimah seperti dikutip Fimadani.
Karimah dikenal sebagai ulama yang kontroversial. Ia pernah mengatakan bahwa Syiah adalah Islam dan artis Mesir Ilham Syahin adalah wanita suci, mulia, dan terhormat. Karimah juga dikenal loyal terhadap militer, termasuk pada masa rezim Mubarak.
Fatwa Karimah juga tergolong sangat aneh, mengingat sejumlah ulama Al Azhar termasuk guru besar Al Azhar Syaikh Mustafa Murad juga bergabung dengan demonstrasi mendukung Presiden Mursi dan menolak kudeta. Ada pula ulama Al Azhar yang tewas (syahid, insya Allah) dalam pembantaian di Rabiah Adawiyah. [IK/Fmd/bsb]
0 comments:
Post a Comment