Sebuah video presentasi intelijen Israel beredar di Youtube. Di depan forum yang dihadiri ratusan orang yang agaknya para pejabat penting, seorang komandan intelijen menjelaskan sebab utama mengapa Presiden Mursi perlu disingkirkan.
Pertama, menurutnya, Mursi membawa pemikiran Ikhwanul Muslimin yang hari ini berkembang pesat di Timur Tengah seperti di Mesir, Turki, Tunisia, Maghribi, Libya, Gaza, dan lain-lain. Kini mereka berupaya untuk membina kekuatan di Syria dan Jordan.
Kekuatan Ikhwanul Muslimin ada di pelbagai bidang, tidak hanya sebagai gerakan politik, mereka juga mengisi kehidupan sosial dan berinteraksi dengan manusia.
Ada dua agenda besar yang kini sedang digencarkan Ikhwan.
Pertama: Mempromosikan negara khilafah dan penerapan syariat. Definisinya ada di Mesir, sebagai negara demokrasi yang melaksanakan sistem Syura. Sebuah merupakan konsep permusyawaratan yang diakui dalam Islam.
Kedua: Strategi lebih luas yaitu memperkuat pertahanan mereka di tengah-tengah pengaruh rezim non-demokratik pada masa demokrasi tidak bisa memadamkannya dengan mudah, sebagaimana terlihat di Turki dan Gaza.
Universitas Al Azhar akan menjadi kekuatan penerapan Syariat. Tetapi ini akan menyusul, supaya fokus kepada pengukuhan legitimasi hukum yang sedang diterapkan oleh negara.
Dua misi besar tersebut akan menguatkan Ikhwanul Muslimin dalam perjuangan mereka. Maka partai-partai Ikhwan yang kini berkembang di Mesir, Gaza dan Tunisia sedang bergerak menuju ke arah kepemimpinan yang kemudian akan menjadikan mereka sebagai peneraju utama yang bertanggung jawab. Tanggungjawab ini tidak lagi diterjemahkan sebagai pucuk-pucuk kecil, tapi sudah menjadi kembang yang utuh/kuat.
Jadi kudeta terhadap Ikhwan pada hakikatnya bertujuan untuk menghalangi tegaknya Daulah Islamiyah di Mesir.
Pertama, menurutnya, Mursi membawa pemikiran Ikhwanul Muslimin yang hari ini berkembang pesat di Timur Tengah seperti di Mesir, Turki, Tunisia, Maghribi, Libya, Gaza, dan lain-lain. Kini mereka berupaya untuk membina kekuatan di Syria dan Jordan.
Kekuatan Ikhwanul Muslimin ada di pelbagai bidang, tidak hanya sebagai gerakan politik, mereka juga mengisi kehidupan sosial dan berinteraksi dengan manusia.
Ada dua agenda besar yang kini sedang digencarkan Ikhwan.
Pertama: Mempromosikan negara khilafah dan penerapan syariat. Definisinya ada di Mesir, sebagai negara demokrasi yang melaksanakan sistem Syura. Sebuah merupakan konsep permusyawaratan yang diakui dalam Islam.
Kedua: Strategi lebih luas yaitu memperkuat pertahanan mereka di tengah-tengah pengaruh rezim non-demokratik pada masa demokrasi tidak bisa memadamkannya dengan mudah, sebagaimana terlihat di Turki dan Gaza.
Universitas Al Azhar akan menjadi kekuatan penerapan Syariat. Tetapi ini akan menyusul, supaya fokus kepada pengukuhan legitimasi hukum yang sedang diterapkan oleh negara.
Dua misi besar tersebut akan menguatkan Ikhwanul Muslimin dalam perjuangan mereka. Maka partai-partai Ikhwan yang kini berkembang di Mesir, Gaza dan Tunisia sedang bergerak menuju ke arah kepemimpinan yang kemudian akan menjadikan mereka sebagai peneraju utama yang bertanggung jawab. Tanggungjawab ini tidak lagi diterjemahkan sebagai pucuk-pucuk kecil, tapi sudah menjadi kembang yang utuh/kuat.
Jadi kudeta terhadap Ikhwan pada hakikatnya bertujuan untuk menghalangi tegaknya Daulah Islamiyah di Mesir.
0 comments:
Post a Comment