Penjara Israel bukan hanya memberikan siksaan dalam bentuk fisik, tetapi juga merendahkan martabat wanita. Ad-Dababsi (35) mengadukan penistaan yang dilakukan tentara Israel saat dirinya dipenjara.
Dalam penuturannya, ia yang ditangkap atas tuduhan menjadi anggota Jihad Islam disandarkan ke tembok dengan ditutup matanya. Di dekatnya, salah satu tentara israel menari perut diiringi musik Arab, tertawa-tawa, dan berkali-kali menggesekkan tubuhnya ke wanita Palestina ini.
Penistaan yang dialami oleh wanita dari desa Nuba ini ternyata direkam oleh tentara Israel dan disebarkannya ke internet, termasuk Youtube. Ketika menyaksikan video ini di Al-Jazeera, Ad-Dababsi depresi. "Saya melihat rekaman video tersebut di Al-Jazeera. Saya tak bisa tidur sepanjang malam sebab saya merasa dinistakan dan depresi," kata wanita yang menghuni penjara Israel selama 22 bulan itu.
Ad-Dababsi mengatakan dia juga menghubungi Klub Tahanan Palestina, kelompok pembela non-pemerintah, dan berencana mengajukan tuntutan hukum terhadap militer Israel.
Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), yang menguasai Jalur Gaza, mengutuk tayangan tersebut. Jurubicara HAMAS Sami Abu Zuhri mengatakan perilaku tentara Israel itu mencerminkan rasisme dan biadab.
Beberapa hari sebelumnya, dunia juga dikejutkan oleh "fatwa" rabbi Yahudi yang menghalalkan wanita Israel untuk tidur dengan musuh saat menjalankan tugas intelijen demi keamanan Israel.[AN/Ant]
Dalam penuturannya, ia yang ditangkap atas tuduhan menjadi anggota Jihad Islam disandarkan ke tembok dengan ditutup matanya. Di dekatnya, salah satu tentara israel menari perut diiringi musik Arab, tertawa-tawa, dan berkali-kali menggesekkan tubuhnya ke wanita Palestina ini.
Penistaan yang dialami oleh wanita dari desa Nuba ini ternyata direkam oleh tentara Israel dan disebarkannya ke internet, termasuk Youtube. Ketika menyaksikan video ini di Al-Jazeera, Ad-Dababsi depresi. "Saya melihat rekaman video tersebut di Al-Jazeera. Saya tak bisa tidur sepanjang malam sebab saya merasa dinistakan dan depresi," kata wanita yang menghuni penjara Israel selama 22 bulan itu.
Ad-Dababsi mengatakan dia juga menghubungi Klub Tahanan Palestina, kelompok pembela non-pemerintah, dan berencana mengajukan tuntutan hukum terhadap militer Israel.
Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), yang menguasai Jalur Gaza, mengutuk tayangan tersebut. Jurubicara HAMAS Sami Abu Zuhri mengatakan perilaku tentara Israel itu mencerminkan rasisme dan biadab.
Beberapa hari sebelumnya, dunia juga dikejutkan oleh "fatwa" rabbi Yahudi yang menghalalkan wanita Israel untuk tidur dengan musuh saat menjalankan tugas intelijen demi keamanan Israel.[AN/Ant]
0 comments:
Post a Comment