Masih Stroke, Camping Putuskan Pensiun Khotbah - Harold Camping, pendeta Evangelist peramal kiamat, yang hingga saat ini masih menjalani perawatan akibat stroke memutuskan untuk pensiun khotbah, khususnya khotbah yang sering disiarkan pada program Family Radio di California, Amerika Serikat.
Manajemen radio kini telah menyiapkan program terbaru menggantikan “Open Show” yang dibawakan Camping. Demikian dirilis IB Times dan Christian Post.
“Kami akan memiliki program lain di jam yang sama,” kata sekretaris departemen program Family Radio Judi Rathbone.
Camping sendiri mengalami serangan stroke saat sedang berkhotbah melalui radionya pada 9 Juni lalu. Acara langsung dihentikan karena ia kesulitan berbicara. Ia dilarikan ke rumah sakit karena bagian tubuh sebelah kanannya lumpuh. Hingga kini, ia masih menjalani proses pemulihan.
Beberapa pihak pun menilai serangan stroke ini adalah hukuman dari Tuhan untuk Camping.
“Tuhan dalam Injil menilai dan menghukum. Hukuman itu berlaku bagi para penentang,” kata Erick Thoennes, profesor ilmu Injil dan teologi dari Biola University seraya menambahkan bahwa hukuman Tuhan juga bisa berlaku bagi sekelompok orang, bangsa, atau gereja.
Camping pertama kali salah meramal kiamat pada 1994. Ia lalu meramal lagi kiamat bakal terjadi pada 21 Mei lalu. Setelah tiga hari bersembunyi lantaran perkiraannya meleset, Camping muncul lagi di depan publik dengan jadwal baru kiamat. Pendeta berusia 89 tahun ini meramal lagi, kiamat terjadi pada 21 Oktober mendatang. [AN/bsb]
Manajemen radio kini telah menyiapkan program terbaru menggantikan “Open Show” yang dibawakan Camping. Demikian dirilis IB Times dan Christian Post.
“Kami akan memiliki program lain di jam yang sama,” kata sekretaris departemen program Family Radio Judi Rathbone.
Camping sendiri mengalami serangan stroke saat sedang berkhotbah melalui radionya pada 9 Juni lalu. Acara langsung dihentikan karena ia kesulitan berbicara. Ia dilarikan ke rumah sakit karena bagian tubuh sebelah kanannya lumpuh. Hingga kini, ia masih menjalani proses pemulihan.
Beberapa pihak pun menilai serangan stroke ini adalah hukuman dari Tuhan untuk Camping.
“Tuhan dalam Injil menilai dan menghukum. Hukuman itu berlaku bagi para penentang,” kata Erick Thoennes, profesor ilmu Injil dan teologi dari Biola University seraya menambahkan bahwa hukuman Tuhan juga bisa berlaku bagi sekelompok orang, bangsa, atau gereja.
Camping pertama kali salah meramal kiamat pada 1994. Ia lalu meramal lagi kiamat bakal terjadi pada 21 Mei lalu. Setelah tiga hari bersembunyi lantaran perkiraannya meleset, Camping muncul lagi di depan publik dengan jadwal baru kiamat. Pendeta berusia 89 tahun ini meramal lagi, kiamat terjadi pada 21 Oktober mendatang. [AN/bsb]
0 comments:
Post a Comment