Menjelang pergantian tahun 2011 ke 2012, jumlah komunitas Tionghoa yang memutuskan masuk Islam meningkat. Selain itu, dakwah di komunitas Tionghoa ditengarai semakin membuahkan hasil, tercermin dalam penerimaan keluarga Tionghoa terhadap anggota keluarga yang Muslim.
Di Masjid Lautze Jakarta, warga keturunan Tionghoa yang masuk Islam pada tahun 2011 mencapai 67 orang.
"Tahun ini saja, jumlah yang memeluk Islam mencapai 70 orang, 95 persennya komunitas Tionghoa, dan sisanya, warga Indonesia lainnya," ungkap Yusman Alfian, salah seorang takmir masjid Lautze, seperti dilaporkan Republika, Selasa (27/12).
Sejak berdirinya pada tahun 1993 lalu, masjid Lautze telah menjadi saksi ribuan orang yang masuk Islam.
"Bila dihitung dari berdirinya Masjid Lautze jumlahnya sudah mencapai ribuan orang," kata Yusman.
Bukan hanya melayani dakwah bagi mualaf dan calon mualaf, masjid Lautze juga menyediakan layanan bagi keluarga mualaf. Hasilnya, keluarga mualaf Tionghoa kini lebih kooperatif menerima anggota keluarga mereka memeluk Islam.
"Alhamdulillah, keluarga Tionghoa kian terbuka terhadap Islam," ujar Yusman.
"Kini, keluarga kian aktif dengan untuk mencari informasi tentang Islam. Sebab, merupakan satu syarat dari keluarga kepada anak-anaknya yang ingin memeluk Islam untuk benar-benar menjalankan ajarannya dengan baik," kata dia.
Meski demikian, Yusman mengakui masih ada penolakan. Namun, kata dia, hal itu merupakan reaksi yang wajar. [IK/Rpb]
Di Masjid Lautze Jakarta, warga keturunan Tionghoa yang masuk Islam pada tahun 2011 mencapai 67 orang.
"Tahun ini saja, jumlah yang memeluk Islam mencapai 70 orang, 95 persennya komunitas Tionghoa, dan sisanya, warga Indonesia lainnya," ungkap Yusman Alfian, salah seorang takmir masjid Lautze, seperti dilaporkan Republika, Selasa (27/12).
Sejak berdirinya pada tahun 1993 lalu, masjid Lautze telah menjadi saksi ribuan orang yang masuk Islam.
"Bila dihitung dari berdirinya Masjid Lautze jumlahnya sudah mencapai ribuan orang," kata Yusman.
Bukan hanya melayani dakwah bagi mualaf dan calon mualaf, masjid Lautze juga menyediakan layanan bagi keluarga mualaf. Hasilnya, keluarga mualaf Tionghoa kini lebih kooperatif menerima anggota keluarga mereka memeluk Islam.
"Alhamdulillah, keluarga Tionghoa kian terbuka terhadap Islam," ujar Yusman.
"Kini, keluarga kian aktif dengan untuk mencari informasi tentang Islam. Sebab, merupakan satu syarat dari keluarga kepada anak-anaknya yang ingin memeluk Islam untuk benar-benar menjalankan ajarannya dengan baik," kata dia.
Meski demikian, Yusman mengakui masih ada penolakan. Namun, kata dia, hal itu merupakan reaksi yang wajar. [IK/Rpb]
0 comments:
Post a Comment